ISK Terus-Menerus Jadi Penyebab Kanker Kandung Kemih?

Infeksi saluran kemih dan kanker kandung kemih memiliki gejala yang sama seperti sering buang air kecil dan buang air kecil yang menyakitkan. Infeksi saluran kemih atau ISK adalah infeksi pada kandung kemih, atau terkadang juga ginjal. Infeksi ini berbeda dengan kanker kandung kemih yang terjadi ketika sel-sel di kandung kemih bermutasi dan berkembang biak secara tidak terkendali. Meskipun beberapa gejala kanker kandung kemih mirip dengan ISK, keduanya adalah penyakit yang sangat berbeda.1

Apa Itu ISK?

ISK terjadi ketika bakteri masuk ke dalam sistem kemih melalui uretra dan bergerak ke kandung kemih. Jika tidak dikeluarkan, di sini bakteri akan menetap dan berkembang biak. Selain memberikan rasa nyeri, infeksi kandung kemih yang tidak diobati dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan kerusakan permanen.2 Perempuan lebih rentan mengalami ISK dibandingkan dengan pria. Hal ini dikarenakan anatomi saluran kemih wanita lebih pendek dan berdekatan dengan anus sehingga kemungkinan perpindahan bakteri dari anus ke saluran kencing menjadi lebih besar.3

ISK memiliki beberapa gejala yang umum dialami oleh penderitanya. Gejala tersebut antara lain adalah:3

  • Dorongan kuat untuk buang air kecil yang tidak kunjung hilang.
  • Rasa terbakar saat buang air kecil. 
  • Sering buang air kecil, dan hanya mengeluarkan sedikit urine. 
  • Urine yang tampak keruh. 
  • Urine yang berwarna merah, merah muda terang, atau berwarna seperti kecokelatan yang menandakan adanya darah dalam urine. 
  • Urine berbau menyengat. 
  • Nyeri panggul, pada wanita terutama di bagian tengah panggul dan sekitar area tulang kemaluan.

Apa Itu Kanker Kandung Kemih?

Berbeda dengan ISK, kanker kandung kemih terjadi ketika sel-sel di lapisan kandung kemih mengalami perubahan abnormal yang menyebabkannya tumbuh dan membelah dengan sangat cepat. Sel-sel yang berlebih ini kemudian bersatu dan membentuk tumor yang dapat mengganggu fungsi normal kandung kemih dan berpotensi menyebar ke area tubuh lainnya.2

Jika dilihat dari faktor risikonya, pria empat kali lebih mungkin mengalami kanker kandung kemih dibandingkan wanita. Perokok tiga kali lebih mungkin mengalami kanker ini dibandingkan bukan perokok. Risiko juga meningkat bagi orang yang bekerja di industri yang melibatkan bahan kimia penyebab kanker, termasuk pestisida, pewarna, karet, logam, cat, tinta cetak, kulit, dan beberapa larutan penata rambut. 

Orang dengan riwayat keluarga menderita kanker kandung kemih atau yang telah menjalani pengobatan kanker sebelumnya yang melibatkan obat-obatan tertentu atau radiasi pada panggul juga berisiko lebih tinggi.4

Gejala kanker kandung kemih secara garis besar memiliki kemiripan dengan infeksi saluran kemih, yaitu:2

  • Urine berwarna darah, gelap, keruh, merah terang, atau berwarna merah muda.
  • Urine berbau tidak sedap.
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Frekuensi atau urgensi buang air kecil yang meningkat.
  • Kram kandung kemih.
  • Nyeri panggul atau punggung bagian bawah.
  • Demam.

Apakah ISK dan Kanker Kandung Kemih Saling Berkaitan?

Kebanyakan pasien yang mengalami ISK tidak akan mengalami kanker kandung kemih karena infeksi bakteri tersebut. Namun, memang ada hubungan antara keduanya. Kedua kondisi ini saling berkaitan karena peradangan menyebabkan kerusakan pada lapisan sel pelindung kandung kemih. Ini mendorong tubuh untuk mencoba menyembuhkan dirinya sendiri dengan mengganti sel-sel tersebut. Setiap regenerasi sel baru memberikan peluang pada terjadinya mutasi yang dapat menyebabkan kanker kandung kemih di masa depan.

Atau, hubungan antara ISK dan kanker kandung kemih justru berkebalikan dari sebelumnya. Pasien kanker kandung kemih memiliki kemungkinan lebih besar mengalami ISK. Pasalnya, tumor merusak lapisan pelindung normal kandung kemih. Selain itu, kanker memiliki kemampuan alami untuk menghindari deteksi oleh sistem kekebalan tubuh yang membantu melindungi bakteri. Jadi, ada kemungkinan kondisi peradangan parah seperti ini membuat deteksi sel kanker menjadi lebih sulit, begitu pula dengan upaya meredakan infeksi.5

Bagaimana Penanganan Kanker Kandung Kemih?

Secara umum, jika melihat adanya tanda-tanda darah dalam urin atau perubahan tidak biasa lainnya dalam kebiasaan buang air kecil, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan. Biasanya, infeksi kandung kemih diobati dengan antibiotik, sementara pengobatan kanker kandung kemih bervariasi tergantung dari berbagai faktor pada pasien. Beberapa pilihan pengobatan kanker ini meliputi bedah, kemoterapi intravesikal, kemoterapi sistemik, radioterapi, imunoterapi, dan terapi terarah.2

Bagaimana Cara Mencegah Kanker Saluran Kemih?

Kabar baiknya adalah kanker saluran kemih bisa dicegah. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mengidap kanker saluran kemih.

  1. Jangan menahan kencing. Sesibuk apapun rutinitas yang dilakukan, jangan tunggu sampai kandung kemih benar-benar penuh. Segera buang air kecil begitu tubuh memberikan sinyal. Mengosongkan kandung kemih secara teratur membantu menghilangkan semua racun yang diproses ginjal sepanjang waktu tersebut.
  1. Minumlah lebih banyak air. Ini membantu agar semua racun dan bakteri keluar dari sistem tubuh dengan lebih cepat. Saat cuaca panas, pastikan tetap terhidrasi dengan baik  karena dehidrasi meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK).
  1. Hindari lingkungan beracun. Berhentilah merokok dan sebisa mungkin hindari lingkungan yang penuh dengan asap rokok. Hindari juga lingkungan yang banyak terpapar zat kimia. Jika bekerja di pabrik pengolahan, gunakan peralatan pelindung. Begitu pula jika melakukan pekerjaan yang berkontak dengan bahan kimia.

Kesimpulannya, infeksi saluran kemih sebenarnya bukan pemicu kanker kandung kemih walaupun keduanya memiliki gejala yang serupa. Dua kondisi ini bisa saling berkaitan dalam menimbulkan masalah pada sistem kemih dalam tubuh. Lakukan pola hidup sehat dan segera konsultasikan pada dokter urologi ketika mengalami gejalanya.

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Healthline. 2023. Urinary Tract Infections (UTIs) vs. Bladder Cancer: How to Tell Them Apart. Available at https://www.healthline.com/health/bladder-cancer/uti-or-bladder-cancer. Retrieved: July 3, 2024.
  2. Moffitt Cancer Center. UTI vs Bladder Cancer. Available at https://www.moffitt.org/cancers/bladder-cancer/faqs/uti-vs-bladder-cancer/. Retrieved: July 3, 2024.
  3. MayoClinic. 2022. Urinary tract infection (UTI). Available at https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/symptoms-causes/syc-20353447. Retrieved: July 3, 2024.
  4. Rosewell Park. 2021. Do frequent urinary tract infections lead to bladder cancer? Available at https://www.roswellpark.org/cancertalk/202105/do-frequent-urinary-tract-infections-lead-bladder-cancer. Retrieved: July 3, 2024.
  5. MD Anderson Cancer Center. 2023. Can frequent UTIs be a sign of bladder cancer? Available at https://www.mdanderson.org/cancerwise/can-frequent-utis-be-a-sign-of-bladder-cancer.h00-159617067.html#:~:text=Most%20people%20who%20get%20frequent,schistosomiasis%20is%20also%20very%20common. Retrieved: July 3, 2024
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *