Penyebab Buang Air Kecil Tidak Tuntas, Jangan Anggap Sepele

Buang air kecil tidak tuntas atau retensi urin adalah sebuah kondisi ketika kandung kemih tidak bisa kosong sempurna setelah kamu buang air kecil.1,2,3 Kandung kemih bisa diibaratkan seperti tangki yang menampung urin dari ginjal. Ketika tangki ini penuh, maka urin akan dikeluarkan dari tubuh. Buang air kecil tidak tuntas terbagi menjadi dua yaitu akut dan kronis.1 

Akut artinya terjadi secara tiba-tiba dan kemungkinan dalam tahap parah. Sedangkan kronis adalah terjadi dalam waktu lama. Maka dari itu, jika kamu tiba-tiba mengalami retensi urin padahal sebelumnya baik-baik saja, segera periksakan diri ke dokter. Di sisi lain, retensi urin kronis biasanya terjadi jangka panjang pada orang lanjut usia, terutama wanita.1

Penyebab Kencing Tidak Tuntas

BAK tidak tuntas bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk adanya sumbatan, konsumsi obat-obatan tertentu, masalah saraf, serta infeksi dan pembengkakan.1 Masing-masing akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

  1. Penyumbatan1,3

Jika sesuatu menyumbat aliran kencing yang melalui kandung kemih dan uretra, maka kencing tidak tuntas sangat mungkin terjadi. Pada pria, sumbatan bisa terjadi ketika kelenjar prostat membengkak sehingga menekan uretra. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan retensi kronis pada pria. 

Pada wanita sumbatan bisa terjadi karena adanya benjolan menekan dinding belakang vagina sehingga saluran kencing menyempit dan akhirnya aliran kencing terhambat. Selain dua hal di atas, sumbatan pada saluran kemih juga bisa disebabkan oleh kencing batu.

  1. Konsumsi obat-obatan2,3

Percaya atau tidak, ternyata konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa memicu terjadinya buang air kecil terhambat. Obat-obatan antihistamin dapat mempengaruhi kerja otot kandung kemih sehingga pipis jadi tidak tuntas. Jenis obat-obatan lainnya yang juga mempengaruhi kerja kandung kemih adalah antikolinergik, penurun tekanan darah, antipsikotik dan hormon.

  1. Gangguan sistem saraf2,3

Pengeluaran urin dari tubuh terjadi ketika otak memberikan komando pada otot kandung kemih untuk mengerut sehingga urin terdorong keluar. Kemudian, otak memerintahkan otot spincter di sekitar uretra untuk relaksasi sehingga urin bisa mengalir lancar keluar tubuh. Semua perintah dari otak ini disampaikan oleh sistem saraf. 

Jika terjadi masalah pada sistem saraf, pipis tidak tuntas bisa terjadi. Gangguan sistem saraf tersebut bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti mengalami stroke, diabetes, multipel sklerosis, trauma pada tulang belakang hingga proses melahirkan pervaginam.

  1. Infeksi dan pembengkakan2

Pada pria, infeksi pada prostat dapat memicu pembengkakan. Pembengkakan yang terjadi menekan uretra sehingga menyumbat aliran urin yang keluar tubuh. selain itu, ISK juga berpotensi menyebabkan pembengkakan pada uretra atau kandung kemih melemah dimana kedua kondisi tersebut menyebabkan kencing tidak tuntas. Penyakit menular seksual juga bisa menyebabkan pembengkakan di saluran kemih yang berujung pada pipis tidak tuntas.

Gejala Buang Air Kecil Tidak Tuntas

Sama seperti penyakit lainnya, pipis yang tidak tuntas juga menunjukkan beberapa gejala. Di bawah ini adalah informasinya yang terbagi menjadi dua yaitu retensi urinasi akut dan kronis.

  • Gejala pipis tidak tuntas akut, meliputi keinginan untuk kencing namun tidak ada urin yang keluar, nyeri yang berat di perut bawah, dan pembengkakan pada kandung kemih karena urin yang tertahan di dalamnya.2
  • Gejala pipis tidak tuntas kronis, meliputi rasa ingin pipis yang tidak tertahankan, kencing lebih dari 8 kali sehari, pipis terasa tertahan di tengah proses keluarnya, kencing terus menerus di malam hari, urin keluar sendirinya di siang hari, dan rasa tidak nyaman di pinggul seperti ada yang mengganjal.2

Penanganan dan Pencegahan BAK Tidak Tuntas

Penanganan terhadap kencing tidak tuntas dimulai dari proses diagnosis dokter untuk mengetahui penyebabnya. Pasalnya, penanganan yang diberikan harus sesuai dengan penyebab. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, meliputi tes prostat pada pria dan pemeriksaan fisik secara keseluruhan bagi pria dan wanita.3

Setelah diagnosis dilakukan, pasien akan diberikan beberapa jenis pengobatan tergantung pada kondisinya, seperti:2

  • Pemberian antibiotik jika ISK menjadi penyebabnya,
  • Terapi fisik untuk malfungsi pelvis,
  • Penggantian obat jika retensi disebabkan oleh konsumsi obat-obatan,
  • Pemasangan kateter untuk mengosongkan kandung kemih,
  • Operasi pada uretra yang menyempit,
  • Operasi untuk mengangkat jaringan prostat yang membengkak,
  • Pemasangan stent untuk mencegah sumbatan pada uretra.

Kabar baiknya, jika belum terjadi retensi urin ini sebenarnya bisa dicegah dengan memperhatikan lifestyle sehari-hari. Biasakan minum air putih secara berkala supaya produksi urin tidak berlebihan dan keinginan pipis dapat dikontrol serta lakukan olahraga seperti senam kegel untuk memperkuat otot spincter.2 Apabila diperlukan, kamu bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung Ekstrak Cranberry untuk kesehatan saluran kemihmu. Salam sehat!  

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Cleveland Clinic Team. Urinary Retention. Cleveland Clinic. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15427-urinary-retention.
  2. Tim Jewell. (2021). What Causes Urinary Retention, and How Is It Treated? Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/urinary-retention.
  3. Shilpa Amin. (2020). What to know about urinary retention. Medical News Today. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/327417.

Infeksi Saluran Kemih Saat Hamil, Berbahayakah?

ISK atau Infeksi Saluran Kemih adalah salah satu jenis infeksi yang sering terjadi pada ibu hamil.1 Gejala ISK biasanya meliputi sensasi panas dan nyeri ketika buang air kecil, sering kencing dan mengalami demam1,2 

Pada orang yang tidak hamil ISK kadang bisa mereda dengan sendirinya asalkan menjaga kebersihan diri dengan baik dan banyak minum air putih. Namun, risiko utama ISK pada ibu hamil adalah bahwa ISK berbahaya untuk janinnya. Sehingga pemeriksaan dokter sangat diperlukan supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat, salah satunya pemberian antibiotik yang aman.3 Hal ini penting dilakukan untuk mencegah infeksi naik ke ginjal yang lebih berbahaya.2 

Mengenal ISK Saat Hamil

Infeksi saluran kemih saat hamil disebabkan oleh bakteri yang menyerang beberapa atau salah satu bagian dari sistem urinasi, seperti ginjal, kandung kemih, ureter atau uretra.2 Sebenarnya, siapapun bisa mengalami infeksi ini, namun ibu hamil memang lebih rentan mengalaminya2 karena selama kehamilan saluran kemih mengalami perubahan.4 Bahkan, disebutkan bahwa satu dari tiga wanita hamil terkena infeksi kandung kemih.4 Mengingat ISK merupakan infeksi yang acap dialami wanita hamil, sebaiknya segeralah periksakan diri ke dokter begitu gejala umumnya terasa.

Kenapa Saat Hamil Rentan Terkena ISK?

  • Ginjal membesar, ureter dan kandung kemih tertekan. Seperti yang sudah disebutkan, wanita hamil akan mengalami beberapa perubahan pada saluran kemih. Perubahan ini termasuk ginjal yang membesar dan ureter serta kandung kemih yang semakin tertekan seiring dengan berkembangnya uterus saat hamil.4 Tekanan inilah yang membuatmu sulit pipis hingga tuntas dan menyisakan urin di kandung kemih.4 

Alhasil, bakteri dalam urin berkembang biak di sana dan menyebabkan infeksi. Di sisi lain, kenaikan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan ikut mempengaruhi kondisi kandung kemih dan ureter.4

  • Keasaman urin menurun. Kehamilan juga memberikan dampak pada kondisi urin dimana keasamannya menurun serta terdapat peningkatan kadar protein, hormon dan gula.4 Seperti yang diketahui, kandungan gula dapat mempercepat pertumbuhan bakteri dan inilah yang menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih.4 Untuk itu, kamu disarankan untuk melakukan tes urin di awal masa kehamilan untuk mendeteksi keberadaan bakteri sedini mungkin.4 

Ciri-Ciri Infeksi Saluran Kemih Saat Hamil

ISK pada ibu hamil memberikan beberapa gejala yang sebenarnya bisa langsung dilihat dan ditindaklanjuti. Beberapa gejala tersebut meliputi:5

  • Sensasi nyeri dan panas saat kencing,
  • Air kencing keruh atau berwarna kemerahan,
  • Nyeri di punggung bawah,
  • Lebih sering kencing,
  • Selalu merasa ingin pipis,
  • Mual dan muntah,
  • Demam. 

Bahaya ISK Pada Kehamilan

Infeksi apapun yang terjadi selama masa kehamilan harus segera ditangani karena bisa berbahaya baik bagi sang ibu maupun janinnya.5 Tentunya hal ini juga termasuk infeksi saluran kemih. Perlu diketahui bahwa ISK bisa dengan cepat menyebar hingga ke ginjal dimana hal ini sangat berbahaya jika terjadi pada wanita hamil. Pasalnya, infeksi tersebut dapat memicu masalah pernafasan dan sepsis. Kondisi tersebut bahkan juga memicu kelahiran prematur pada bayi.4

Terlepas dari kemungkinannya menyebabkan kelahiran prematur, ISK selama kehamilan dapat memicu kelahiran dengan berat badan rendah. Kemungkinan mengalami preeklampsia atau tekanan darah tinggi selama kehamilan juga meningkat sebanyak 1.3 kali, menurut riset.4 Dengan berbagai resiko yang mengintai, ISK pada saat hamil tidak boleh diremehkan dan harus segera mendapatkan penanganan dari dokter.

Penanganan ISK Saat Hamil

Selanjutnya, bagaimana penanganan ISK saat hamil mengingat wanita hamil tidak boleh sembarangan minum obat? Pada umumnya, ISK dapat ditangani dengan pemberian antibiotik.4 Namun, pemilihan antibiotik harus berhati-hati dan memilih antibiotik yang terbukti aman selama kehamilan.5 Dokter lebih tahu mengenai antibiotik yang aman untuk wanita hamil namun tetap efektif membunuh bakteri. Ikuti petunjuk dokter untuk konsumsi antibiotik tersebut supaya bakteri lekas pergi dan tidak kembali lagi.

Di samping itu, kamu juga bisa melakukan beberapa kebiasaan yang membantu mencegah terjadinya infeksi saluran kemih saat hamil, diantaranya:5

  • Biasakan untuk kencing sebelum dan sesudah berhubungan seksual untuk membuang bakteri yang ada di saluran kemih.
  • Gunakanlah celana dalam yang menyerap keringat, misalnya yang berbahan katun.
  • Hindari penggunaan bahan kimia berlebihan di area genital, termasuk pengharum atau parfum.
  • Hindari penggunaan sabun pembersih yang keras terutama di area genital.
  • Banyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi dan membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih lewat urin.

Mengingat ada resiko yang mungkin terjadi baik pada calon ibu maupun janin, ISK tidak boleh dibiarkan begitu saja. Periksakan diri ke dokter sejak awal kehamilan untuk mengetahui keberadaan bakteri dalam urin. Jangan lupa juga lakukan kebiasaan di atas, apabila diperlukan bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung Ekstrak Cranberry untuk mengurangi kemungkinan kamu mengalami infeksi saluran kemih saat hamil.

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Pregnancy Birth Baby Team. (2023). Urinary Tract Infections (UTIs) During Pregnancy. Pregnancy Birth Baby. Diakses dari https://www.pregnancybirthbaby.org.au/urinary-tract-infections-utis-during-pregnancy#:~:text=During%20pregnancy%2C%20changes%20that%20occur,and%20lead%20to%20an%20infection.
  2. Web MD Team. (2022). UTIs During Pregnancy. Web MD. Diakses dari https://www.webmd.com/women/pregnancy-urinary-tract-infection.
  3. Tommys Team. Painful Urination in Pregnancy. Tommys. Diakses dari https://www.tommys.org/pregnancy-information/pregnancy-symptom-checker/painful-urination-pregnancy.
  4. Holly Pevzner. (2023). Urinary Tract Infections During Pregnancy: Symptoms, Treatment, and Common Questions. Everyday Health. Diakses dari https://www.everydayhealth.com/urinary-tract-infection/utis-pregnancy-symptoms-treatment-common-qs/.
  5. Chaunie Brusie. (2017). How to Treat a UTI During Pregnancy #Sypmtoms – #Treatment. Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/pregnancy/treat-a-uti#What-are-the-symptoms?.

Bagaimana Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil? Ini Caranya!

Pernahkah kamu mengalami sering buang air kecil? Di Indonesia juga sering disebut dengan istilah beser, sering buang air kecil merupakan sebuah kondisi yang tidak wajar kecuali jika kamu adalah lansia, mengalami pembengkakan prostat atau sedang mengandung.1 

Jika tidak mengalami salah satu kondisi di atas, maka bisa jadi sering pipis disebabkan oleh ISK atau Infeksi Saluran Kemih yang merupakan penyebab paling umum.1 Tapi tenang, beser bukanlah penyakit yang tidak bisa diobati. Lalu, bagaimana cara mengatasi sering buang air kecil? Berikut ini adalah serba-serbi mengenai penyebab dan cara mengatasi sering kencing yang bisa kamu coba.

Penyebab Sering Buang Air Kecil

Sebelum masuk ke cara mengobati pipis terus menerus, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang mungkin menjadi penyebabnya. Normalnya, orang sehat akan pipis sekitar 4 hingga 8 kali sehari.1,2 Namun, pada beberapa orang, frekuensi kencing ini meningkat karena kondisi tertentu misalnya kehamilan, usia lanjut, pelebaran prostat dan mengonsumsi cairan dalam jumlah banyak.1 Itu artinya, jika kamu berada dalam salah satu kondisi tersebut, beser merupakan hal yang dianggap wajar.

Namun, yang tidak wajar adalah ketika kamu tidak hamil, bukan lansia dan tidak minum banyak air namun pipis lebih dari 8 kali sehari. Bisa jadi itu adalah tanda bahwa ada gangguan kesehatan yang sedang terjadi pada tubuh. Beberapa penyebab umum sering buang air kecil adalah:

  1. Infeksi Saluran Kemih

Penyebab pertama dan paling umum dari sering pipis adalah ISK atau Infeksi Saluran Kemih. ISK bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri di saluran kemih, baik itu pada ginjal, uretra ataupun kandung kemih. Bakteri yang terus berkembang biak dapat membuat pengeluaran urin terganggu termasuk jadi sering kencing.1

  1. Diabetes

Orang yang menderita diabetes atau kencing manis juga sangat berpotensi mengalami pipis terus menerus. Alasannya adalah pengidap diabetes memiliki masalah dengan insulinnya di mana tubuh tidak bisa menggunakan insulin untuk memecah gula menjadi unit yang lebih kecil.1,2

  1. Pembengkakan prostat

Pada pria usia lanjut, sebenarnya pembengkakan prostat adalah hal yang sering terjadi. Namun, rupanya hal ini memberikan dampak salah satunya adalah sering kencing. Prostat yang membengkak memberikan tekanan pada kandung kemih sehingga kamu jadi lebih sering merasa ingin pipis.1,2 Ditambah dengan otot pelvis yang elastisitasnya berkurang karena usia, keinginan untuk kencing ini seringkali susah dikendalikan atau ditahan.2

  1. Banyak mengonsumsi kafein

Kafein utamanya ditemukan pada kopi. Jika kamu tidak terbiasa ngopi atau mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak, hal ini akan menyebabkan pipis terus-menerus atau setidaknya lebih banyak dari biasanya. Perlu diketahui bahwa kafein bersifat diuretik yang artinya merangsang produksi urin lebih dari biasanya. Saat minum kopi, kafein menghambat kelenjar pituitari untuk memproduksi hormon ADH (Anti Diuretic Hormone) yang membuat ginjal tidak menyerap air. Akhirnya, kamu jadi mudah merasa ingin kencing setelah minum kopi3

Cara Mengatasi Sering Kencing

Terlepas dari penyebab yang membuat kamu mengalami sering pipis, perlu diketahui bahwa sebenarnya kondisi ini bisa ditangani dengan beberapa cara. Jika ingin mendapatkan diagnosa yang tepat, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan sejumlah tes untuk memastikan penyebab sering kencing.1

Jika penyebabnya adalah ISK, biasanya dokter akan memberikan terapi berupa antibiotik.2 Selain itu, kamu juga bisa melakukan langkah penanganan untuk membantu mengurangi frekuensi pipis, tanpa harus melibatkan dokter. Beberapa cara yang bisa kamu coba lakukan adalah:

  • Senam Kegel. Salah satu penyebab sering pipis adalah karena otot pelvis yang lemah sehingga tidak bisa menahan pipis dengan baik. Untuk membuatnya lebih kuat dan bekerja maksimal, cobalah melakukan senam Kegel. Tidak perlu lama, cukup 5 menit saja 3 kali sehari, otot pelvis akan lebih terlatih dan terkontrol sehingga frekuensi pipis akan perlahan berkurang.4
  • Atur asupan minuman yang masuk. Terutama ketika malam hari, sebaiknya kamu minum air putih dalam jumlah banyak 2 jam sebelum tidur. Tujuannya adalah supaya ketika tidur nanti kamu tidak merasa ingin pipis terus menerus.1,2 Selain itu, jika biasanya minum kopi atau teh, pertimbangkan untuk mengurangi jumlah sajiannya per hari. Kopi dan teh mengandung kafein yang bersifat diuretik atau merangsang produksi urin.1,2,4
  • Gunakan protective pad. Terakhir, jika kamu merasa tetap sulit mengontrol keinginan pipis walaupun sudah melakukan cara sebelumnya, cobalah solusi sementara yaitu dengan menggunakan protective pad atau alas untuk melapisi tempat tidur. Cara ini memang tidak membantu mengontrol jumlah urin yang keluar. Namun, setidaknya kamu tidak harus terburu-buru ke kamar mandi saat ingin pipis karena takut kasur terkena kencing.1

Kencing terus-menerus bisa jadi wajar, namun juga mungkin merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan benar. Apabila diperlukan, kamu bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung Ekstrak Cranberry untuk membantu menjaga kesehatan saluran kemihmu, Segera hubungi dokter jika kamu merasa pipis terus-menerus mengganggu kegiatan sehari-hari.

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Cleveland Clinic Team. Frequent Urination. Cleveland Clinic. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/15533-frequent-urination.
  2. Kathleen Smith. (2022). Frequent Urination: Symptoms, Causes and Treatment. Everyday Health. Diakses dari https://www.everydayhealth.com/urine/frequent-urination-symptoms-causes-treatment/.
  3. Houston Metro Urology. (2021). Why Does Coffee Make You Pee? HMU. Diakses dari https://www.hmutx.com/does-coffee-make-you-pee#:~:text=Caffeine%20is%20a%20diuretic,kidneys%20to%20not%20reabsorb%20water.
  4. Nazia Bandukwala. (2023). Frequent Urination: Causes and Treatments. Web MD. Diakses dari https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/frequent-urination-causes-and-treatments.

Penyebab Pipis Keluar Darah yang Perlu Diwaspadai

Normalnya, pipis atau urin berwarna kekuningan atau bening.1 Namun, pada beberapa kasus warna urin bisa berubah menjadi merah muda, merah atau pekat seperti kola. Kondisi ini disebut dengan kencing berdarah atau hematuria. Dalam banyak kasus, kencing berdarah atau hematuria tidak berbahaya.2 Namun, bukan berarti kondisi ini bisa dibiarkan karena bagaimanapun juga, perubahan warna urin yang tidak biasa mengindikasikan ada masalah pada kesehatan saluran kemih.1,2

Secara umum, hematuria dibagi menjadi dua. Pertama adalah gross hematuria di mana warna kencing keluar darah atau benar-benar berubah menjadi lebih merah karena jumlah darah yang “merembes” ke saluran kemih tergolong banyak. 

Bercak darah pada jenis hematuria ini dapat dilihat dengan mata telanjang. Kedua adalah hematuria mikroskopik yaitu kondisi kencing berdarah yang rembesan darahnya tidak bisa dilihat kecuali dengan bantuan mikroskop. Hal ini terjadi karena jumlah darah yang masuk ke urin sangat sedikit. Untuk bisa mengetahuinya, kamu harus melakukan cek laboratorium.3

Mengenal Pipis Berdarah

Pasti mengejutkan saat menemukan warna pipis yang biasanya kekuningan berubah menjadi kemerahan. Kondisi ini dikenal dengan nama kencing berdarah atau secara medis disebut hematuria. Kendati dalam banyak kasus hematuria bukan merupakan penyakit berbahaya, namun ini tidak boleh dibiarkan karena bisa saja itu merupakan gejala gangguan kesehatan seperti infeksi saluran kemih atau ISK.2

Umumnya, pengidap hematuria tidak mengalami rasa nyeri ketika buang air kecil karena jumlah darah yang merembes ke saluran urin tidak banyak. Akan tetapi, ada kejadian gumpalan darah ikut masuk ke saluran kemih dan ini menyebabkan rasa sakit ketika pipis.2

Mengingat hematuria bisa saja berbahaya, adalah langkah yang bijak untuk langsung memeriksakan diri ke dokter begitu kamu mengetahui ada bercak kemerahan pada urin. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan juga cek lab untuk memastikan penyebab dan juga tingkat keparahannya. Pengobatan yang diberikan oleh dokter juga tergantung dari penyebabnya.4

Faktor dan Penyebab Pipis Berdarah

Hampir sama dengan nyeri ketika kencing, kencing berdarah sebenarnya juga bukan merupakan penyakit tunggal namun lebih kepada tanda penyakit tertentu.2 Hematuria bisa dipicu oleh beberapa masalah kesehatan, di antaranya adalah:

  1. ISK atau Infeksi Saluran Kemih

Gejala utama ISK adalah rasa panas dan nyeri ketika buang air kecil. Namun, ada kalanya urin juga jadi berwarna kemerahan. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui uretra kemudian berkembang biak di kandung kemih. Selain menyebabkan perubahan warna pada urin, bakteri penyebab ISK juga membuat aroma kencing jadi lebih menyengat.2,5

  1. Infeksi ginjal. Serupa dengan ISK, bakteri dari uretra juga bisa masuk ke organ dalam seperti ginjal. Ketika bakteri berkembang biak dalam ginjal, salah satu efeknya adalah urin menjadi lebih pekat dengan warna yang cenderung kemerahan atau kecoklatan. Selain itu, infeksi ginjal juga memberikan gejala khas seperti nyeri di punggung, selangkangan dan juga demam tinggi.5
  1. Batu ginjal. Mineral dalam urin dapat mengendap dan mengeras hingga membentuk seperti batu kecil yang disebut dengan batu ginjal. Walaupun biasanya tidak menyebabkan sakit, namun ketika batu ginjal masuk ke dalam saluran kemih, nyeri yang parah tidak akan tertahankan. Selain itu, batu ginjal juga dapat “melukai” saluran kemih sehingga membuat kamu mengalami kencing berdarah.5
  1. Obat-obatan. Percaya atau tidak, mengonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa membuat kamu mengalami hematuria. Obat-obatan yang mengencerkan darah seperti heparin misalnya, membuat darah lebih encer sehingga mudah untuk merembes hingga ke urin.2

Faktor Lain Penyebab Pipis Berdarah 

Selain beberapa sebab di atas, ada beberapa faktor yang membuat kamu lebih rentan mengalami kencing darah. Faktor-faktor buang air kecil berdarah adalah:2

  • Usia. Semakin tua usia, terutama pria, semakin tinggi kemungkinannya mengalami kencing berdarah karena terjadi pembengkakan kelenjar prostat.
  • Keturunan. Jika dalam keluarga diketahui ada riwayat sakit ginjal, besar kemungkinan kamu juga akan mengalami masalah saluran kemih termasuk hematuria.
  • Pengobatan. Terapi obat yang diberikan dokter kadang juga membuat kamu lebih rentan terhadap kencing darah. Apalagi jika yang dikonsumsi adalah obat pengencer darah, penghilang nyeri dan antibiotik.
  • Olahraga berat. Olahraga berat dalam waktu yang lama dapat memicu terjadinya kencing berdarah, salah satunya adalah lari maraton.

Penanganan Kencing Darah

Pengobatan kencing darah atau hematuria dilakukan berdasarkan penyebabnya. Misalnya saja, penyebab dari kencing berdarah adalah infeksi bakteri, maka dokter akan meresepkan antibiotik tertentu yang sesuai.4 Sedangkan bila kencing darah terjadi akibat adanya batu ginjal, dokter akan memberikan obat untuk membantu meluruhkan endapan kristal batu ginjal sehingga berukuran lebih kecil dan dapat dikeluarkan dengan mudah melalui urin.4

Sebelum terjadi, kamu bisa mencegah kencing berdarah dengan menerapkan pola hidup sehat. Perbanyak minum air putih, berhenti merokok dan kurangi asupan garam harian. Apabila diperlukan, kamu bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung Ekstrak Cranberry supaya saluran kemih tetap sehat.6

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Mayo Clinic Team. Urine Color. Mayo Clinic. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urine-color/symptoms-causes/syc-20367333#:~:text=Regular%20urine%20color%20ranges%20from,as%20orange%20or%20greenish%2Dblue.
  2. Mayo Clinic Team. Blood in Urine (Hematuria). Mayo Clinic. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/blood-in-urine/symptoms-causes/syc-20353432.
  3. Mary Ellen. (2023). Why Is There Blood in My Urine? Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/urine-bloody.
  4. Mary Ellen. (2023). Why Is There Blood in My Urine? #Treatment. Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/urine-bloody#treatment.
  5. Mary Ellen. (2023). Why Is There Blood in My Urine? #Causes. Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/urine-bloody#causes.
  6. Mary Ellen. (2023). Why Is There Blood in My Urine? #Prevention. Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/urine-bloody#prevention.

Kenapa Kencing Sakit? Bisa Jadi Tanda ISK

Sakit saat kencing atau disuria adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut gangguan saluran kemih yang ditandai dengan rasa tidak nyaman, nyeri dan panas saat buang air kecil.1,2 Disuria bisa dialami oleh siapa saja kendati memang lebih umum dirasakan oleh wanita.2

Namun, bukan berarti pria tidak bisa mengalaminya terutama jika sudah berusia lanjut.2 Alih-alih merupakan gangguan kesehatan tunggal, disuria sebenarnya lebih pada gejala dari penyakit tertentu yang harus ditangani secara tepat.3 

Nah, salah satu penyakit yang memiliki gejala disuria ini adalah infeksi saluran kemih atau ISK, yang dalam bahasa medis lebih dikenal dengan nama Urinary Tract Infection (UTI).2 Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kenapa kencing sakit termasuk hubungannya dengan ISK, simak informasi di bawah ini.

Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil

Kenapa kencing sakit? Nyeri saat buang air kecil bukanlah sesuatu yang normal karena biasanya terjadi masalah pada saluran kemih. Mengingat kencing sakit bisa dialami oleh pria dan wanita,2 kamu harus hati-hati ketika merasakan sensasi sakit dan panas ketika buang air kecil. 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sakit saat kencing atau disuria umumnya merupakan gejala dari masalah kesehatan yang berkaitan dengan saluran kemih. di bawah Ini adalah penyebab umum yang membuat kencing sakit.2

  1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Penyebab pertama dan paling umum bagi kencing sakit adalah adanya infeksi, terutama infeksi saluran kemih atau ISK. Infeksi ini bisa menyerang salah satu atau semua bagian saluran kemih, mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Penyebab umum dari infeksi ini adalah bakteri yang masuk melalui uretra. Beberapa faktor yang meningkatkan potensi terkena infeksi saluran kemih ini adalah:2

  • Wanita,
  • Mengidap diabetes,
  • Orang usia lanjut (lansia),
  • Pembengkakan pada prostat,
  • Batu ginjal,
  • Kehamilan,
  • Mengenakan kateter.

Jika kamu terkena infeksi saluran kemih atau ISK, selain nyeri saat kencing ada beberapa gejala lainnya yang mungkin dirasakan antara lain:2

  • Demam,
  • Kencing berdarah atau keruh,
  • Aroma kencing lebih tajam,
  • Sering buang air kecil,
  • Nyeri di bagian kandung kemih.

Jika merasakan salah satu atau semua dari gejala ISK di atas, segeralah periksakan diri ke dokter spesialis supaya mendapatkan diagnosa yang tepat dan penanganan yang dibutuhkan.

  1. Infeksi Jamur Vagina

Selain ISK, ternyata ada juga jenis infeksi lainnya yang mungkin menjadi penyebab nyeri saat kencing terutama pada wanita, yaitu infeksi jamur pada vagina. Jika mengalami infeksi vagina karena jamur, selain rasa nyeri saat kencing gejala lain yang mungkin terlihat adalah mengalami keputihan dan aroma tidak sedap. Beberapa gejala tambahan yang umumnya dirasakan karena infeksi jamur ini adalah rasa panas saat berkemih, gatal di kemaluan serta muncul bintik berair.2

  1. Inflamasi dan iritasi

Inflamasi dan iritasi pada saluran kemih juga menjadi alasan dibalik rasa sakit ketika pipis. Inflamasi dan iritasi bisa dipicu oleh beberapa kondisi, diantaranya adalah batu ginjal, iritasi uretra karena hubungan seksual, menopause dan kegiatan yang menekan area alat vital, misalnya naik kuda atau bersepeda.2

Hubungan Antara Kenapa Kencing Sakit dan ISK

Meskipun bukan satu-satunya penyebab, namun ISK (Infeksi Saluran Kemih) merupakan alasan paling umum penyebab rasa sakit ketika kencing. ISK terjadi karena bakteri yang masuk melalui uretra, lalu menginfeksi saluran kemih. Namun, infeksi juga dapat menyebar dari saluran kemih melalui ureter dan akhirnya menginfeksi ginjal.4 

Sehingga dapat dikatakan bahwa infeksi pada organ vital baik pria dan wanita, jika lokasi organ berdekatan dengan saluran kemih bisa memicu terjadinya ISK. Berikut beberapa gejala ISK yang akan dirasakan secara intens, meliputi:5

  • Sakit atau nyeri ketika buang air kecil (disuria).
  • Sensasi panas ketika kencing,
  • Lebih sering kencing, terutama di malam hari.
  • Warna pipis keruh.
  • Pipis berdarah.
  • Nyeri di bagian pinggang atau perut bawah.
  • Demam, atau suhu tubuh turun drastis.

Penanganan ISK (Infeksi Saluran Kemih)

Jika mengalami salah satu atau beberapa dari gejala di atas, kemungkinan besar sakit saat kencing yang kamu rasakan adalah karena ISK. Namun, untuk mendapatkan diagnosa yang tepat kamu sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan melakukan serangkaian tes untuk memastikan kamu benar-benar terkena ISK kemudian terapi antibiotik akan diberikan sesuai dengan penyebab ISK yang diderita.4,5

Untuk penanganan yang bisa dilakukan sendiri di rumah, perbanyaklah minum air putih agar bakteri yang bersarang di saluran kemih segera keluar. Perbanyaklah istirahat dan hindari hubungan seksual hingga infeksi benar-benar sembuh.5 Apabila diperlukan, kamu bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung Ekstrak Cranberry yang bisa membantu menangani infeksi saluran kemih.6,7 

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Brian Wu. (2023). What Causes Painful Urination? Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/urination-painful#_noHeaderPrefixedContent.
  2. Annie Stuart. (2022). Dysuria (Painful Urination). Web MD. Diakses dari https://www.webmd.com/women/dysuria-causes-symptoms.
  3. Cleveland Clinic Team. Dysuria (Painful Urination). Cleveland Clinic. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/15176-dysuria-painful-urination.
  4. Cleveland Clinic Team. Urinary Tract Infections. Cleveland Clinic. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9135-urinary-tract-infections.
  5. NHS Team. Urinary Tract Infections. NHS. Diakses dari https://www.nhs.uk/conditions/urinary-tract-infections-utis/#:~:text=Check%20if%20it’s%20a%20urinary,usual%20during%20the%20night%20(nocturia).
  6. M., Lynch Darren. (2004). Cranberry for Prevention of Urinary Tract Infections.  Am Fam Physician. 2004;70(11):2175-2177. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2004/1201/p2175.html.
  7. Carolyn Kay MD. (2023). UTI in pregnancy: Everything you need to know. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/327148#complications.

Kenali Berbagai Manfaat Buah Cranberry untuk Kesehatan Saluran Kemih

Saluran kemih merupakan bagian penting dalam tubuh karena berhubungan dengan sistem ekskresi atau pembuangan sisa metabolisme cair. Oleh karena menjadi “jalur” bagi urin untuk dikeluarkan dari tubuh, saluran kemih rentan mengalami infeksi yang dikenal dengan nama ISK atau Infeksi Saluran Kemih. Untuk menjaga kesehatan saluran kemih, salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan banyak mengonsumsi buah cranberry. Manfaat buah cranberry sangat besar terutama untuk memelihara kesehatan saluran kemih. 

Cranberry sendiri termasuk dalam golongan tumbuhan semak1 yang buahnya berwarna merah berukuran mungil, mirip seperti ceri. Sayangnya, di Indonesia cranberry tergolong langka sehingga lebih banyak diimpor. Agar lebih praktis dan terjangkau, kamu bisa mendapatkan manfaat buah tersebut melalui jus siap minum ataupun suplemen ekstrak cranberry untuk menjaga kesehatan. Berikut ini adalah manfaat cranberry yang sayang untuk dilewatkan.

Manfaat Buah Cranberry

Tak hanya enak dikonsumsi dengan rasa yang asam manis menyegarkan, cranberry pastinya memiliki sejumlah manfaat hebat terutama yang berhubungan dengan kesehatan saluran kemih.

  1. Mencegah infeksi saluran kemih. Salah satu manfaat utama buah cranberry adalah mencegah infeksi saluran kemih. Buah cranberry mengandung senyawa bernama Proanthocyanidins (PACs) yang memiliki efek anti-adhesi. Ini berarti bahwa PACs dapat mencegah bakteri E. coli yang biasanya menyebabkan infeksi saluran kemih menempel pada dinding saluran kemih. Dengan mencegah penempelan bakteri, buah cranberry secara otomatis juga membantu mencegah terjadinya infeksi saluran kemih.2,3,4
  1. Antioksidan dan antiinflamasi. Buah cranberry mengandung senyawa antioksidan yang tinggi, seperti vitamin C dan flavonoid. Antioksidan membantu melawan radikal bebas dalam tubuh yang dapat merusak sel dan jaringan. Selain itu, buah cranberry juga memiliki sifat antiinflamasi3,5
  2. Menurunkan pH urin. Buah cranberry membantu mengurangi pH dalam urin yang ditampung di kandung kemih. Ketika tingkat pH menurun, keasaman urin meningkat sehingga tidak ideal lagi bagi bakteri penyebab ISK untuk berkembang biak.6     
  3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jus cranberry kaya akan vitamin C, yang membantu menjaga sistem kekebalan tubuhmu tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Ia melawan stres oksidatif dari radikal bebas dan membantu membunuh bakteri berbahaya.7

Cranberry Sebagai Camilan dan Minuman Sehat2,3,4

Manfaat buah cranberry di atas cukup menjadi alasan untuk kamu bisa mencoba mengonsumsinya sebagai bagian dari menu sehat setiap hari, terutama jika kamu memiliki masalah dengan infeksi saluran kemih. Mengingat perempuan lebih rentan mengalami ISK, tidak ada salahnya juga jika kamu mencoba untuk mengonsumsi cranberry dengan cara di bawah ini:

  1. Mengonsumsi Cranberry sebagai camilan sehat: Kamu dapat menikmati cranberry segar sebagai camilan sehat atau mencampurkannya ke dalam salad, yogurt, atau smoothie. Cranberry kering juga bisa dijadikan camilan yang praktis. Namun, mengingat buah ini masih belum banyak dibudidayakan di Indonesia, kamu hanya bisa menemukannya di supermarket besar atau toko buah impor.
  1. Minum jus cranberry: Jus cranberry murni juga merupakan pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan saluran kemih. kamu bisa mendapatkan jus cranberry siap minum di supermarket terdekat. Atau, jika ingin lebih sehat kamu boleh juga membuat jus sendiri tanpa menambahkan gula atau pemanis buatan. Alternatifnya, kamu bisa menggunakan madu sebagai pemanis alami yang sehat.
  1. Konsumsi suplemen Ekstrak Cranberry: Selain mengonsumsi cranberry dalam bentuk buah atau jus, cara praktis lainnya yang bisa kamu lakukan adalah mengonsumsi suplemen Ekstrak Cranberry sesuai dengan aturan pakai pada kemasan. Cara ini adalah yang paling praktis karena tidak membutuhkan waktu lama untuk menyiapkannya.

Itulah beberapa manfaat cranberry yang bisa kamu dapat untuk kesehatan saluran kemih. Apabila diperlukan, kamu bisa mengonsumsi cranberry baik dalam bentuk buah segar, jus maupun ekstrak yang dikemas dalam bentuk suplemen makanan supaya kondisi saluran kemih lebih terjaga. Suplemen ekstrak cranberry juga dapat menjadi pertolongan pertama ketika mengalami masalah ISK jadi pastikan untuk selalu menyediakannya di rumah. Salam sehat!

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Ken Johnson. (2019). Cranberries. Illinois. Diakses dari https://extension.illinois.edu/blogs/good-growing/2019-11-12-cranberries.
  2. Cleveland Clinic Team. (2022). Are Cranberries Healthy? 6 Surprising Benefits. Cleveland Clinic. Diakses dari https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-cranberries/.
  3. Megan Ware. (2023). What to Know About Cranberries. Medical News Today. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/269142.
  4. Angela Nelson. (2022). Cranberries. Web MD. Diakses dari https://www.webmd.com/food-recipes/ -benefits-cranberries.
  5. Atli Arnarson BSc Phd. (2019). Cranberries 1011: Nutrition Facts and Health Benefits. Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/foods/cranberries.
  6. Stanford Medicine Team. (2023). Cranberry. Stanford Children’s. Diakses dari https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=cranberry-19-Cranberry#:~:text=Cranberry%20juice%20may%20also%20help,the%20pH%20of%20the%20urine.
  7. Web MD. (2023). Cranberry Juice: Are There Health Benefits? Web MD. Diakses dari https://www.webmd.com/diet/health-benefits-cranberry-juice.

Bahaya ISK Pada Ibu Hamil dan Berbagai Jenisnya

ISK atau Infeksi Saluran Kemih adalah gangguan kesehatan yang menyerang saluran kemih. Jika terkena infeksi ini, umumnya penderita akan mengalami beberapa gejala termasuk nyeri dan panas ketika buang air kecil. ISK lebih sering dialami oleh wanita ketimbang pria karena anatomi saluran kemih yang lebih meningkatkan risiko untuk terjadinya infeksi.1,2 Parahnya, ketika seorang wanita hamil maka kemungkinannya mengidap ISK akan lebih tinggi. Bahkan disebutkan bahwa sekitar 10% dari semua wanita hamil mengalami ISK.2

Kendati tidak mengancam keselamatan janin atau sang ibu, ISK pada ibu hamil tetap harus diperhatikan. Bahaya ISK saat hamil yang terparah adalah membuat sang ibu melahirkan secara prematur atau lebih awal dari yang seharusnya, terutama jika infeksi sudah menyerang ginjal.1 Agar lebih waspada dengan ISK, di bawah ini adalah informasi lengkapnya.

Bahaya ISK Pada Ibu Hamil

Infeksi saluran kemih pada ibu hamil adalah gangguan kesehatan yang sebenarnya cukup umum terjadi. Kendati bukan merupakan penyakit serius yang mengancam jiwa, namun infeksi tersebut tetap harus diperhatikan dengan serius dan segera ditangani karena ada beberapa bahaya yang mungkin mengancam, seperti:

  • Infeksi ginjal. Jika ISK tidak diobati, hal ini dapat menyebabkan infeksi ginjal. Infeksi ginjal dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami berat badan rendah. Ketika bakteri menyebar ke ginjal, ibu hamil kemungkinan akan mengalami sakit punggung, menggigil, demam, mual, dan muntah.3
  • Risiko persalinan prematur. ISK pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Risiko ini meningkat tanpa memandang trimester kehamilan. Ibu hamil yang dirawat di rumah sakit karena ISK selama trimester kedua memiliki risiko terbesar, hal ini menunjukkan bahwa infeksi yang lebih parah akan semakin meningkatkan risiko persalinan prematur selama periode ini.4
  • Komplikasi kehamilan. ISK pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kehamilan yang serius. Infeksi yang tidak diobati dapat naik ke ginjal dan menyebabkan pielonefritis, yaitu infeksi pada ginjal. Pielonefritis pada ibu hamil meningkatkan risiko persalinan prematur, rendahnya berat badan lahir, dan komplikasi lainnya yang dapat berdampak negatif pada kesehatan janin.1,2,5
  • Peningkatan risiko preeklampsia. Ibu hamil yang terkena ISK pada trimester pertama atau ketiga kehamilan lebih mungkin mengalami preeklampsia.6 Preeklampsia dapat mempengaruhi plasenta. Kondisi ini dapat menyebabkan terlepasnya plasenta dari rahim (disebut solusio plasenta), kelahiran prematur, dan keguguran atau lahir mati.7

Jenis-Jenis ISK Pada Ibu Hamil

Walaupun ISK sering dianggap sebagai infeksi tunggal, ternyata infeksi saluran kemih memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan gejala dan lokasi infeksi. Setidaknya, ada 3 jenis ISK yang umum dialami oleh ibu hamil, yaitu:

  • Cystitis: Kondisi peradangan pada kandung kemih yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Ini adalah jenis infeksi saluran kemih yang paling umum dialami oleh wanita termasuk yang sedang mengandung. Sekitar sepertiga wanita akan menderita ISK pada usia 24 tahun dan setengahnya pada usia 32 tahun.8
  • Bakteriuria asimtomatik: Jenis infeksi saluran kemih yang umumnya tidak menunjukkan gejala. Pada kebanyakan kasus, jenis infeksi saluran kemih ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus lainnya tetap membutuhkan pengobatan dari dokter. Jika tidak diobati, jenis infeksi saluran kemih ini dapat semakin parah dan kemudian meningkatkan risiko infeksi ginjal.1,9
  • Pielonefritis: Bakteri penyebab infeksi saluran kemih ini menyebar dari kandung kemih ke ginjal dan sistem pengumpulannya. Gejala biasanya menyebabkan ibu demam, nyeri panggul, mual, muntah, dan rasa terbakar saat buang air kecil. Jika tidak diobati, komplikasi yang diketahui terjadi akibat pielonefritis akut termasuk sepsis, gagal ginjal akut, jaringan parut ginjal, dan pielonefritis transplantasi ginjal.10

Cara Mencegah ISK Pada Ibu Hamil

  1. Minum air yang cukup. Salah satu langkah pencegahan ISK pada ibu hamil adalah dengan minum air putih setidaknya 8 gelas  sehari.1
  2. Konsumsi Ekstrak Cranberry: Selain minum air putih yang cukup,  kamu juga bisa mencegah ISK selama kehamilan dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung ekstrak Cranberry. Cranberry terbukti dapat membantu mencegah infeksi saluran kemih.1,11

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Web MD Editorial Contributors. (2022). Urinary Tract Infections. Web MD. Diakses dari https://www.webmd.com/women/pregnancy-urinary-tract-infection.
  2. Chaunie Brusie. (2017). How to Treat a UTI During Pregnancy. Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/pregnancy/treat-a-uti.
  3. APA. Understanding UTIs in Pregnancy. American Pregnancy Association. Diakses dari https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/urinary-tract-infections-during-pregnancy/#:~:text=How%20will%20a%20UTI%20affect,cause%20harm%20to%20your%20baby.
  4. Baer, et al. Risk of preterm birth among women with a urinary tract infection by trimester of pregnancy AJOG. Diakses dari https://www.ajog.org/article/S0002-9378(18)31697-1/fulltext#:~:text=UTIs%20increase%20a%20woman’s%20risk,risk%20during%20this%20time%20period.
  5. Carolyn Kay MD. (2023). UTI in pregnancy: Everything you need to know. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/327148#complications.
  6. Pong, et al. (2015). UTI associated with increased risk of preeclampsia. Diakses dari https://www.2minutemedicine.com/uti-associated-with-increased-risk-of-preeclampsia/.
  7. NCIHD. (2018). What are the risks of preeclampsia & eclampsia to the mother? NCIHD. Diakses dari https://www.nichd.nih.gov/health/topics/preeclampsia/conditioninfo/risk-mother.
  8. Li R, Leslie SW. Cystitis. [Updated 2023 May 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482435/.
  9. Raissa O Platte, dkk. (2021). Urinary Tract Infections in Pregnancy. Medscape. Diakses dari https://emedicine.medscape.com/article/452604-overview.
  10. Belyayeva M, Jeong JM. Acute Pyelonephritis. [Updated 2022 Sep 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519537/.
  11. M., Lynch Darren. (2004). Cranberry for Prevention of Urinary Tract Infections.  Am Fam Physician. 2004;70(11):2175-2177. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2004/1201/p2175.html.

Gejala Anyang-Anyangan yang Perlu Diwaspadai

Pernahkah kamu merasakan nyeri atau sensasi terbakar ketika buang air kecil? Jika ya, bisa jadi kamu sedang mengalami anyang-anyangan atau dalam dunia medis dikenal dengan sebutan dysuria. Walaupun gejala anyang-anyangan yang ditimbulkan umumnya ringan dan dapat hilang dalam waktu singkat, anyang-anyangan tidak boleh dibiarkan. Pasalnya, bisa jadi itu merupakan pertanda kamu sedang mengalami infeksi saluran kemih.

Anyang-anyangan lebih umum ditemui pada wanita dibandingkan dengan pria.1 Tapi, bukan berarti kaum Adam tidak bisa mengalaminya juga. Meskipun sering dikaitkan dengan gejala infeksi saluran kemih, ternyata anyang-anyangan bisa disebabkan oleh banyak faktor dan juga masalah kesehatan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah informasi penting yang perlu diketahui tentang anyang-anyangan.

Gejala Anyang-Anyangan Pada Wanita dan Pria, Berbedakah?

Gejala anyang-anyangan pada wanita dan pria pada dasarnya sama saja. Anyang-anyangan artinya terdapat rasa panas hingga perih di alat kelamin ketika buang air kecil. Banyak yang mengatakan bahwa anyang-anyangan disebabkan oleh kurangnya asupan air dalam tubuh alias dehidrasi. Padahal, pemicu gangguan kesehatan ini tidak sesederhana itu. 

Pada beberapa kasus, anyang-anyangan disebabkan oleh infeksi saluran kemih yang memicu sensasi panas dan nyeri ketika buang air kecil.2 Selain itu, anyang-anyangan juga dapat menjadi gejala bahwa seseorang terkena IMS atau infeksi menular seksual.1,2 Batu ginjal dan infeksi prostat pada pria juga sangat mungkin menyebabkan anyang-anyangan yang membuat kamu merasa sangat tidak nyaman.

Waspadai Gejala Anyang-Anyangan

Terlepas dari apapun faktor pemicunya, kamu perlu mendeteksi gejala anyang-anyangan sedini mungkin supaya bisa melakukan pertolongan pertama atau bahkan segera memeriksakan diri ke dokter. Gejala anyang-anyangan antara lain:

  • Rasa panas saat buang air kecil. Gejala anyang-anyangan artinya kamu merasakan sensasi terbakar atau nyeri yang timbul saat buang air kecil. Rasa tidak nyaman ini seringkali disertai dengan dorongan kuat untuk buang air kecil, meskipun hanya sedikit urin yang keluar. Nyeri atau sensasi terbakar dapat terlokalisasi di uretra atau daerah sekitarnya.2
  • Rasa nyeri di daerah panggul atau punggung bawah: Seiring dengan sensasi terbakar saat buang air kecil, seseorang dengan anyang-anyangan juga dapat mengalami nyeri pada daerah panggul atau punggung bagian bawah. Nyeri ini biasanya berlanjut sepanjang hari.1,2
  • Nyeri saat buang air kecil. Lokasi nyeri dapat menunjukkan dari mana infeksi berasal. Jika nyeri terasa merambat ke punggung bawah, infeksi mungkin terjadi di saluran kemih atas yang terdiri dari ginjal dan ureter. Sementara itu, nyeri pada perut bawah atau alat kelamin bisa saja menandakan infeksi pada kandung kemih dan uretra.2
  • Sering buang air kecil. Frekuensi buang air kecil yang normal adalah 6-8 kali sehari. Buang air kecil lebih dari delapan kali sehari tergolong tidak wajar. Hal ini mungkin menandakan kandung kemih overaktif, kandung kemih neurogenik, atau poliuria.1
  • Urin berubah warna. Urin yang normal berwarna jernih hingga kuning muda. Anyang-anyangan disertai perubahan warna urin menjadi merah muda, merah, atau keruh berawan merupakan gejala dari infeksi yang serius. Waspadalah jika nyeri saat buang air kecil disertai adanya darah pada urin (hematuria).2
  • Volume urin sedikit. Produksi urin normal dalam sehari berkisar antara 400 sampai 2.000 mL. Jumlahnya tergantung dari banyaknya cairan yang dikonsumsi. Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat mengurangi produksi urin walaupun sudah cukup minum.1,2
  • Ketidaknyamanan saat berhubungan seksual: Wanita yang mengalami anyang-anyangan sering merasa tidak nyaman atau sakit saat berhubungan seksual. Hal ini dapat disebabkan oleh peradangan atau iritasi di saluran kemih atau uretra.2

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Anyang-anyangan biasanya berangsur membaik setelah minum air putih,1,3 atau bisa dibantu dengan mengonsumsi Cranberry4 atau Esktrak Cranberry. Segera periksakan diri ke dokter bila anyang-anyangan terasa makin parah atau terjadi berulang-ulang. Kamu sebaiknya juga segera mengunjungi dokter bila anyang-anyangan yang terjadi disertai gejala berikut:2

  • Rasa lelah yang tidak seperti biasanya. Bagi kamu yang mengalami anyang-anyangan akan cepat merasa lelah secara fisik yang tidak seperti biasanya. Hal ini dapat terjadi karena tubuh berusaha melawan infeksi dan melawan gejala yang muncul.
  • Demam. Infeksi seringkali menyebabkan demam. Jika mengalami demam tinggi melebihi 39.5 derajat Celcius, segeralah cari bantuan medis. Demam tinggi adalah tanda bahwa tubuh terserang infeksi berat yang harus segera ditangani.
  • Mual atau muntah. Pada beberapa kasus gejala anyang-anyangan yang parah, kamu mungkin mengalami mual atau muntah. Hal ini terjadi karena infeksi saluran kemih dapat mempengaruhi sistem pencernaan secara keseluruhan.
  • Perubahan pola buang air besar: Beberapa orang yang menderita anyang-anyangan juga diketahui mengalami perubahan pada pola buang air besar. Perubahan pola tersebut meliputi diare atau sembelit, yang mungkin terkait dengan iritasi atau peradangan di sekitar saluran kemih.

Penting untuk diingat bahwa gejala anyang-anyangan dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan juga kondisi kesehatan penderitanya. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan organ intim supaya terhindar dari serangan bakteri yang memicu terjadinya infeksi. Jika perlu, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung Ekstrak Cranberry, Cranberry terbukti dapat membantu mencegah infeksi saluran kemih5 dengan cara yang lebih praktis.

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Cleveland Clinic Team. Dysuria (Painful Urination). (2020). Cleveland Clinic. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15176-dysuria-painful-urination.
  2. Rachel Nall. (2020). What Causes Painful Urination (Dysuria)? Medical News Today. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/323105.
  3. Carrie Modormo. (2022). Dysuria. Very Well Health. Diakses dari https://www.verywellhealth.com/dysuria-5223740.
  4. Nutrition Insight Team. (2011). New Evidence for Efficacy of Whole Cranberry Powder PACran in the Prevention of Recurrent UTI. Nutrition Insight. Diakses dari https://www.nutritioninsight.com/news/new-evidence-for-efficacy-of-whole-cranberry-powder-pacran-in-the-prevention-of-recurrent-uti.html.
  5. Jepson, R. G., Williams, G., & Craig, J. C. (2012). Cranberries for preventing urinary tract infections. The Cochrane database of systematic reviews, 10(10), CD001321. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7027998/.

Infeksi Saluran Kemih VS Gejala Batu GinjalPada Wanita dan Cara Mengatasinya

Sebenarnya, baik infeksi saluran kemih (ISK) maupun batu ginjal dapat terjadi pada siapa saja. Keduanya memiliki gejala yang mirip, misalnya seperti sama-sama menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman saat buang air kecil. Namun, ada beberapa risiko dan penyebab tertentu dari kedua penyakit ini terhadap wanita. Apa sajakah itu? Yuk simak bersama perbandingan ISK dengan gejala batu ginjal pada wanita dan cara mengatasinya.

Apa Bedanya Infeksi Saluran Kemih dan Batu Ginjal?

Walaupun sama-sama menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil(2), namun kedua kondisi tersebut sangatlah berbeda:

  • Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang biasanya disebabkan oleh bakteri dan terjadi di dalam kandung kemih, termasuk ginjal, kandung kemih, atau uretra(1).
  • Sedangkan batu ginjal terbentuk dari endapan kristal mineral yang tidak berhasil larut dan menumpuk di dalam ginjal(1).

Penyebab Umum Infeksi Saluran Kemih dan Batu Ginjal

Air kencing atau urin memiliki berbagai zat limbah yang terlarut di dalamnya. Ketika ada terlalu banyak limbah dalam cairan urin yang sedikit, kristal mulai terbentuk dan menjadi batu ginjal(3,4). Sementara itu, ISK disebabkan oleh kumpulan bakteri di dalam kandung kemih(1).

Penyebab Infeksi Saluran Kemih dan Batu Ginjal lainnya

Selain penyebab umum di atas, ada juga beberapa penyebab lain dari infeksi saluran kemih serta menumpuknya batu ginjal seperti yang dijelaskan berikut ini.

Infeksi Saluran Kemih(2)Batu Ginjal(3)
Sistem imun yang melemah.
Kondisi medis seperti diabetes.
Kehamilan.Aktif secara seksual.
Mengalami menopause.
Penggunaan alat KB seperti diafragma.
Pemasangan kateter.
Riwayat medis keluarga.
Kurang banyak minum air(4).
Berat badan berlebih.
Diet tinggi protein, garam dan gula.
Konsumsi obat atau suplemen berisiko dalam jumlah tinggi, seperti kalsium dan vitamin C.

Beda Gejala Infeksi Saluran Kemih dan Batu Ginjal

Jangan keliru ya, baik ISK maupun batu ginjal itu berbeda. Berikut ini merupakan perbandingan gejala ISK dengan ciri-ciri kencing batu pada wanita dan pria.

Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Wanita dan Pria(2)

  • Sakit saat buang air kecil. Merasakan panas atau terbakar saat buang air kecil Kadang-kadang terasa sakit atau seperti teriris.
  • Kencing lebih sering. Merasa perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya, seolah-olah kandung kemih terisi sangat penuh dan ingin segera kencing.
  • Sulit buang air kecil. Meski merasa ingin buang air kecil, tetapi tidak bisa mengeluarkan urin sepenuhnya atau kurang lancar, seperti ada yang menghalangi.
  • Nyeri perut bagian bawah. Merasa nyeri atau tertekan di bagian belakang atau perut bagian bawah, yang bisa terasa lebih sakit saat buang air kecil.
  • Darah dalam urin. Urin terlihat seperti ada darah yang tercampur, dan bisa jadi berwarna keruh atau gelap serta memiliki bau tak sedap.
  • Vaginismus. Vaginismus pada wanita seringkali terjadi karena ISK, di mana terdapat kendala untuk melakukan hubungan seks karena rasa sakit yang timbul.

Gejala Batu Ginjal pada Wanita dan Pria(2) 

  • Urin mengandung darah. Mirip dengan ISK, urin penderita batu ginjal juga bisa bercampur dengan darah.
  • Sakit perut yang parah. Sakit perut seperti menusuk dan tiba-tiba, yang bisa terjadi secara berulang-ulang, termasuk saat kencing. Nyeri juga menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan(3).
  • Nyeri pada bagian tubuh. Rasa sakit yang hebat bisa menjadi gejala, terutama di bagian belakang dan di bawah tulang rusuk(3).
  • Mual atau Muntah. Penderita batu ginjal biasanya akan merasakan gejala yang lebih serius daripada ISK, seperti mual atau ingin muntah.
  • Demam dan berkeringat. Demam meriang serta berkeringat dalam jumlah yang banyak juga sering terjadi terutama jika terdapat infeksi.

Penyebab Gejala Batu Ginjal pada Wanita

Ada beberapa risiko batu ginjal pada wanita, di antaranya termasuk obesitas, diet tinggi garam, peningkatan gula dalam makanan, dan diabetes. Semua risiko terkena gejala batu ginjal pada wanita ini telah meningkat selama 30 tahun terakhir. Beberapa penelitian terbaru mengamati risiko batu ginjal pada 82.000 wanita pasca-menopause. Hasilnya, ciri kencing batu pada wanita tidak ditemukan pada kelompok yang memiliki asupan tinggi serat, buah dan sayuran, serta diet rendah gula.

Cara Mengatasi Infeksi Saluran Kemih dan Batu Ginjal

Tentunya, kamu tidak ingin mengalami sakit yang berlarut-larut bukan? Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah ISK serta gejala batu ginjal pada wanita dan cara mengatasinya.

  • Perbanyak minum air: Minum air putih hingga 8 gelas per hari(5) lebih baik daripada minuman bersoda, kopi atau teh. Urin yang berwarna jernih menandakan bahwa kamu sudah terhidrasi dengan baik(4).
  • Segera buang air kecil: Kalau sudah merasa ingin buang air kecil, lebih baik agar disegerakan ya, jangan ditunda-tunda karena hal ini bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri(6).
  • Lap dengan hati-hati: Khusus untuk para ladies, pastikan mengusap dari bagian depan ke belakang saat membersihkan alat kelamin, bukan sebaliknya. Cara ini dapat menekan penyebaran bakteri E.Coli dari anus ke uretra(6).
  • Pilih diet rendah garam: Garam bisa menyebabkan pengkristalan batu ginjal. Yuk, mulai kurangi konsumsi garam berlebih dalam menu sehari-hari, misalnya seperti keripik, kentang goreng asin, makanan kemasan seperti sup kalengan(4).
  • Kurangi protein hewani: Sebaiknya, batasi atau hindari makanan tinggi protein seperti ikan, daging unggas, sapi dan babi. Makanan yang tinggi protein hewani bersifat asam dan dapat meningkatkan asam urin yang menyebabkan batu ginjal(5).
  • Kurangi makanan tinggi oksalat: Oksalat adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang mengikat kalsium dalam urin dan bisa membentuk batu ginjal. Beberapa jenis makanan tinggi oksalat di antaranya bayam, cokelat, ubi jalar, kacang-kacangan, produk kedelai, gandum dan kopi(5).
  • Konsumsi suplemen Ekstrak Cranberry: Ekstrak Cranberry mengandung Proanthocyanidin yang dapat mencegah E.coli menempel pada saluran kemih(6) dan bersifat anti lithogenic, yang dapat mengurangi pembentukan batu ginjal(7). Agar lebih praktis, kamu bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung Ekstrak Cranberry 250mg, 1-2 kali sehari.

Sekarang, kamu sudah tahu kan perbedaan antara infeksi saluran kemih dengan gejala batu ginjal pada wanita dan cara mengatasinya? Baik batu ginjal ataupun ISK, keduanya sama-sama bisa diatasi dengan mengubah pola makan serta gaya hidup. Hindari makanan yang dapat memicu pembentukan batu ginjal dan konsumsilah nutrisi yang seimbang agar kandung kemih dan ginjalmu terhindar dari penyakit yang sangat menyiksa. Maka dari itu, jangan abaikan kesehatanmu, ya!

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. USW Team. 2021. Differentiating Kidney Stones from a Urinary Tract Infection (UTI). Urologic Surgeons of Washington. https://www.dcurology.net/2021/06/15/differentiating-kidney-stones-from-a-urinary-tract-infection/
  2. Dr David Letsa. 2023. UTI or Kidney Stones: Which Is It? Ben’s Natural Health. https://www.bensnaturalhealth.com/blog/uti-and-kidney-stones/#f-h2-2
  3. Mayo Clinic Staff. 2022. Kidney Stones. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-stones/symptoms-causes/syc-20355755
  4. National Kidney Foundation. 2023. Kidney Stones. National Kidney Foundation. https://www.kidney.org/atoz/content/kidneystones#how-common-are-kidney-stones
  5. Annette McDermott. 2019. 9 Ways to Prevent Kidney Stones. Healthline. https://www.healthline.com/health/kidney-health/how-to-prevent-kidney-stones
  6. Kirsten Nunez. 2020. 9 Ways to Reduce Your Risk of a UTI. Healthline. https://www.healthline.com/health/how-to-prevent-uti
  7. T. McHarg, A Rodgers, K Charlton. 2003. Influence of Cranberry Juice on the Urinary Risk Factors for Calcium Oxalate Kidney Stone Formation. BJU International 92, 765-768. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/14616463/
  8. Dr Kirtly Jones. 2018. Can Women Get Kidney Stones? University of Utah. https://healthcare.utah.edu/the-scope/shows.php?shows=0_gkagccwb.

Mengenal Infeksi Saluran Kencing dan Cara Mengatasinya

Infeksi saluran kencing biasanya ditandai dengan buang air kecil yang kurang lancar dan terasa agak nyeri. Jika ini terjadi padamu, tenang saja, kamu tidak sendirian kok. Banyak orang mengalami masalah yang sama. Tapi, kamu harus tahu bahwa ISK tidak boleh dipandang sebelah mata. Kalau kamu tidak segera mengatasinya, bisa mengganggu aktivitas dan infeksi dapat menyebar ke bagian lain. Nah, supaya kamu bisa mengatasinya, ada beberapa info dan tips yang bisa kamu coba. Simak ya!

Pengertian Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK adalah infeksi saluran kemih di mana biasanya bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra dan menyebabkan infeksi pada bagian kandung kemih, uretra, ginjal, dan ureter.

Dalam kasus yang jarang terjadi, ISK dapat disebabkan oleh virus atau fungi (jamur). Meskipun demikian, bakteri tetap menjadi penyebab ISK yang paling umum(1).

Jenis ISK yang Harus Kamu Ketahui

Infeksi saluran kencing atau infeksi saluran kemih (ISK) terbagi menjadi 2, yakni bagian bawah dan atas. Berikut ini perbedaan gejala dari keduanya.

  1. Infeksi Saluran Kencing Bawah: ISK bagian bawah terjadi ketika infeksi terjadi pada uretra atau kandung kemih. Gejala yang sering terjadi antara lain rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil, kencing yang tidak lancar (sering tapi sedikit), nyeri di perut bagian bawah, dan urin yang berbau tidak sedap atau keruh. ISK bagian bawah biasanya tidak disertai gejala demam, menggigil, atau nyeri pada punggung atau badan(1).
  2. Infeksi Saluran Kencing Atas: Sementara itu, ISK bagian atas terjadi ketika infeksi menyebar ke ginjal. Gejala yang sering terjadi pada ISK bagian atas antara lain demam, menggigil, nyeri punggung atau samping, mual, muntah, dan urin yang berbau tidak sedap atau keruh. Gejala ISK bagian atas lebih serius dan dapat mengancam jiwa jika tidak diobati dengan cepat(1).

Itulah perbedaan antara ISK bagian bawah dan atas. Penting agar kita mengenali gejalanya dan segera mencari bantuan medis jika kamu mengalami gejala yang mengkhawatirkan seperti demam tinggi dan mual muntah, terutama pada ISK bagian atas yang memerlukan perawatan lebih intensif(2).

Perbedaan ISK pada Wanita dengan Pria

Meski sama-sama infeksi saluran kencing, namun ada sedikit perbedaan gejala pada pria dan wanita.

  • Gejala ISK pada wanita:  Wanita yang mengalami infeksi saluran kemih bagian bawah dapat mengalami rasa sakit pada bagian panggul. Hal ini ditambah dengan gejala umum lainnya seperti sering buang air kecil, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, urin yang berbau tidak sedap atau berwarna keruh, demam, atau menggigil(1).
  • Gejala ISK pada pria:  Gejala infeksi saluran kemih bagian atas pada pria mirip dengan wanita. Namun, pada pria yang mengalami infeksi saluran kemih bagian bawah, mereka kadang juga dapat merasakan nyeri pada bagian rektum(1).

Gejala Infeksi Saluran Kencing 

Infeksi saluran kencing (ISK) dapat mempengaruhi bagian-bagian yang berbeda dari sistem kemih. Terlepas apakah infeksi terjadi di bagian bawah atau atas dari saluran kemih, keduanya sama-sama dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman.

Gejala Infeksi Saluran Kemih Bawah

  • Nyeri saat buang air kecil (Disuria): Orang yang memiliki ISK pada saluran kemih bagian bawah biasanya merasakan rasa sakit dan nyeri pada kelamin terutama saat sedang buang air kecil(3).
  • Kencing lebih sering dari biasanya: Salah satu gejala ISK bagian bawah adalah keinginan untuk buang air kecil yang sangat mendesak, namun tidak lancar. Akibatnya, sering merasa kebelet tapi tidak bisa tuntas(3).
  • Urin berwarna keruh atau ada darah: Penderita ISK juga dapat mengalami warna urin yang keruh atau mengandung darah di dalamnya(3).
  • Bau urin tidak sedap: Gejala ISK pada saluran kemih bawah bisa menimbulkan bau urin yang tidak sedap yang disebabkan oleh bakteri(3).

Gejala Infeksi Saluran Kencing Atas

  • Nyeri pada bagian pinggang: Beberapa pasien mengeluhkan bahwa mereka bisa merasakan nyeri di pinggang. Orang yang mengalami ISK bagian atas juga dapat merasa tidak sehat(3).
  • Demam tinggi: ISK bagian atas juga sering disertai dengan gejala seperti demam tinggi yang bisa mencapai 39,5 derajat Celcius, serta menggigil atau meriang(3).
  • Tidak nafsu makan: Pasien penderita ISK pada bagian atas juga dapat kehilangan selera untuk makan dan badan yang terasa lebih lemas dari biasanya(3).
  • Mual dan diare: Gejala lain yang mengindikasikan ISK bagian atas adalah ketika seseorang merasa mual atau muntah, dan bisa juga diiringi dengan diare(3).

Cara Mengatasi Infeksi Saluran Kencing

  1. Berhenti merokok: Merokok dapat menyebabkan inflamasi dan iritasi pada kandung kemih. Sebuah studi menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko 3 kali lebih tinggi mengalami gangguan pada kandung kemih dibandingkan dengan orang yang tidak merokok sama sekali(4).
  2. Berhenti melakukan douching: Douching merupakan proses pembersihan untuk membersihkan vagina dengan air, kadang-kadang dicampur dengan antiseptik atau cuka. Namun, hal ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam vagina dan dapat menyebabkan infeksi saluran kemih(5).
  3. Pilih sabun yang aman: Menggunakan sabun atau body wash pada area vulva (bibir vagina) dapat menjadi faktor penyebab terjadinya infeksi saluran kencing. Para ahli menyarankan agar wanita menghindari sabun yang keras untuk mencegah terganggunya keseimbangan pH pada area vulva dan saluran kemih(6).
  4. Pilih menu diet sehat: Makanan yang kita konsumsi dapat mempengaruhi kesehatan, termasuk risiko terkena ISK. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kestabilan pH urin dapat diperbaiki dengan konsumsi makanan dan minuman yang mengandung senyawa antioksidan, seperti cranberry, blueberry, cokelat tanpa gula, tomat, brokoli, dan bayam(7).
  5. Konsumsi Ekstrak Cranberry: Selain tinggi antioksidan, Cranberry mengandung senyawa Proanthocyanidins, yang dapat mencegah bakteri menempel pada kandung kemih sehingga bisa mengurangi risiko ISK(5). Agar lebih praktis, kamu bisa memilih konsumsi Ekstrak Cranberry 250 mg sebanyak 1-2 kali sehari.

Menjaga Kebersihan Sebelum Memasuki Toilet Umum

Perlu diingat bahwa tidak semua toilet umum sama bersihnya. Beberapa jenis bakteri seperti E.coli dan salmonella dapat ditemukan di toilet umum. Namun, jika kamu mencari toilet yang bersih dan menerapkan etika memasuki toilet yang baik, kamu bisa menghindari kontak dengan bakteri atau kuman yang tidak diinginkan, seperti:

  • Pilih toilet umum yang bersih. Untuk membatasi kontak dengan bakteri dan kuman, akan lebih baik untuk mengetahui toilet umum mana saja yang bersih. Biasanya, rumah sakit memiliki toilet terbersih dan toilet di bandara memiliki pengunjung yang sangat banyak dan belum tentu sering dibersihkan(8).
  • Gunakan toilet jongkok. Jika toilet umum tidak bersih dan tidak tersedia penutup atau disinfektan, sebaiknya kamu menggunakan toilet jongkok. Pastikan juga agar pakaianmu tidak menyentuh bagian toilet(9).
  • Membersihkan kelamin dari depan. Bakteri yang masuk ke dalam uretra berasal dari rektum. Nah, mengelap dari belakang ke depan, terutama setelah buang air besar, adalah alasan utama mengapa bakteri dari rektum masuk ke dalam vagina dan uretra. Jadi, mulai sekarang bersihkan dari depan ke belakang ya(5)
  • Mencuci tangan. Selalu cuci tangan minimal 20 detik(9) setelah menggunakan toilet umum agar dapat meminimalisir penyebaran bakteri dan kotoran dari tangan ke permukaan toilet, wajah, mulut, atau mata. Jangan lupa membawa tisu atau hand sanitizer sebagai alternatif jika sabun dan air tidak tersedia(8).

Itulah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi gejala infeksi saluran kencing. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan area kelamin dan mengubah beberapa kebiasaan, seperti berhenti merokok dan mulai mengonsumsi makanan yang menyehatkan. Kamu juga bisa mulai mengonsumsi suplemen yang mengandung Ekstrak Cranberry 250mg, 1-2 kali sehari untuk membantu mengatasi ISK. Yuk, mulai jaga kebersihan diri dan kesehatan dari sekarang!

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Verneda Lights. 2023. UTIs in Adults: Everything You Need to Know. Healthline. https://www.healthline.com/health/urinary-tract-infection-adults
  2. Jessica Guht. 2023. Understanding Your UTI: How To Tell If It’s Upper Or Lower?. Dr House. https://drhouse.com/upper-or-lower-uti/
  3. Nidirect Team. 2023. Urinary Tract Infections in Adults. Nidirect. https://www.nidirect.gov.uk/conditions/urinary-tract-infections-adults
  4. Byram Health Care Team. 2020. 9 Urologic Conditions Impacted by Smoking. Byram Health Care. https://www.byramhealthcare.com/blogs/9-urologic-conditions-impacted-by-smoking-and-why-to-quit
  5. Jerry Weinberg. 2020. 11 Best Ways To Never Get Another UTI. Westchester Health. https://www.westchesterhealth.com/blog/11-best-ways-to-never-get-another-uti/
  6. Jessica Guht. 2022. Can Soap Cause a UTI? Dr House. https://drhouse.com/can-soap-cause-a-uti/
  7. Arkansas Urology Team. 2017. Top Foods that Can Help a UTI. Arkansas Urology. https://arkansasurology.com/top-foods-that-can-help-a-uti/
  8. Chris M. Matsko, MD. 2021. How to Safely Use a Public Bathroom. Wiki How. https://www.wikihow.com/Safely-Use-a-Public-Bathroom
  9. Jennifer Boidy, RN. 2021. How to Sanitize a Public Toilet. Wiki How. https://www.wikihow.com/Sanitize-a-Public-Toilet.