Gejala Anyang-Anyangan yang Perlu Diwaspadai

Pernahkah kamu merasakan nyeri atau sensasi terbakar ketika buang air kecil? Jika ya, bisa jadi kamu sedang mengalami anyang-anyangan atau dalam dunia medis dikenal dengan sebutan dysuria. Walaupun gejala anyang-anyangan yang ditimbulkan umumnya ringan dan dapat hilang dalam waktu singkat, anyang-anyangan tidak boleh dibiarkan. Pasalnya, bisa jadi itu merupakan pertanda kamu sedang mengalami infeksi saluran kemih.

Anyang-anyangan lebih umum ditemui pada wanita dibandingkan dengan pria.1 Tapi, bukan berarti kaum Adam tidak bisa mengalaminya juga. Meskipun sering dikaitkan dengan gejala infeksi saluran kemih, ternyata anyang-anyangan bisa disebabkan oleh banyak faktor dan juga masalah kesehatan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah informasi penting yang perlu diketahui tentang anyang-anyangan.

Gejala Anyang-Anyangan Pada Wanita dan Pria, Berbedakah?

Gejala anyang-anyangan pada wanita dan pria pada dasarnya sama saja. Anyang-anyangan artinya terdapat rasa panas hingga perih di alat kelamin ketika buang air kecil. Banyak yang mengatakan bahwa anyang-anyangan disebabkan oleh kurangnya asupan air dalam tubuh alias dehidrasi. Padahal, pemicu gangguan kesehatan ini tidak sesederhana itu. 

Pada beberapa kasus, anyang-anyangan disebabkan oleh infeksi saluran kemih yang memicu sensasi panas dan nyeri ketika buang air kecil.2 Selain itu, anyang-anyangan juga dapat menjadi gejala bahwa seseorang terkena IMS atau infeksi menular seksual.1,2 Batu ginjal dan infeksi prostat pada pria juga sangat mungkin menyebabkan anyang-anyangan yang membuat kamu merasa sangat tidak nyaman.

Waspadai Gejala Anyang-Anyangan

Terlepas dari apapun faktor pemicunya, kamu perlu mendeteksi gejala anyang-anyangan sedini mungkin supaya bisa melakukan pertolongan pertama atau bahkan segera memeriksakan diri ke dokter. Gejala anyang-anyangan antara lain:

  • Rasa panas saat buang air kecil. Gejala anyang-anyangan artinya kamu merasakan sensasi terbakar atau nyeri yang timbul saat buang air kecil. Rasa tidak nyaman ini seringkali disertai dengan dorongan kuat untuk buang air kecil, meskipun hanya sedikit urin yang keluar. Nyeri atau sensasi terbakar dapat terlokalisasi di uretra atau daerah sekitarnya.2
  • Rasa nyeri di daerah panggul atau punggung bawah: Seiring dengan sensasi terbakar saat buang air kecil, seseorang dengan anyang-anyangan juga dapat mengalami nyeri pada daerah panggul atau punggung bagian bawah. Nyeri ini biasanya berlanjut sepanjang hari.1,2
  • Nyeri saat buang air kecil. Lokasi nyeri dapat menunjukkan dari mana infeksi berasal. Jika nyeri terasa merambat ke punggung bawah, infeksi mungkin terjadi di saluran kemih atas yang terdiri dari ginjal dan ureter. Sementara itu, nyeri pada perut bawah atau alat kelamin bisa saja menandakan infeksi pada kandung kemih dan uretra.2
  • Sering buang air kecil. Frekuensi buang air kecil yang normal adalah 6-8 kali sehari. Buang air kecil lebih dari delapan kali sehari tergolong tidak wajar. Hal ini mungkin menandakan kandung kemih overaktif, kandung kemih neurogenik, atau poliuria.1
  • Urin berubah warna. Urin yang normal berwarna jernih hingga kuning muda. Anyang-anyangan disertai perubahan warna urin menjadi merah muda, merah, atau keruh berawan merupakan gejala dari infeksi yang serius. Waspadalah jika nyeri saat buang air kecil disertai adanya darah pada urin (hematuria).2
  • Volume urin sedikit. Produksi urin normal dalam sehari berkisar antara 400 sampai 2.000 mL. Jumlahnya tergantung dari banyaknya cairan yang dikonsumsi. Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat mengurangi produksi urin walaupun sudah cukup minum.1,2
  • Ketidaknyamanan saat berhubungan seksual: Wanita yang mengalami anyang-anyangan sering merasa tidak nyaman atau sakit saat berhubungan seksual. Hal ini dapat disebabkan oleh peradangan atau iritasi di saluran kemih atau uretra.2

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Anyang-anyangan biasanya berangsur membaik setelah minum air putih,1,3 atau bisa dibantu dengan mengonsumsi Cranberry4 atau Esktrak Cranberry. Segera periksakan diri ke dokter bila anyang-anyangan terasa makin parah atau terjadi berulang-ulang. Kamu sebaiknya juga segera mengunjungi dokter bila anyang-anyangan yang terjadi disertai gejala berikut:2

  • Rasa lelah yang tidak seperti biasanya. Bagi kamu yang mengalami anyang-anyangan akan cepat merasa lelah secara fisik yang tidak seperti biasanya. Hal ini dapat terjadi karena tubuh berusaha melawan infeksi dan melawan gejala yang muncul.
  • Demam. Infeksi seringkali menyebabkan demam. Jika mengalami demam tinggi melebihi 39.5 derajat Celcius, segeralah cari bantuan medis. Demam tinggi adalah tanda bahwa tubuh terserang infeksi berat yang harus segera ditangani.
  • Mual atau muntah. Pada beberapa kasus gejala anyang-anyangan yang parah, kamu mungkin mengalami mual atau muntah. Hal ini terjadi karena infeksi saluran kemih dapat mempengaruhi sistem pencernaan secara keseluruhan.
  • Perubahan pola buang air besar: Beberapa orang yang menderita anyang-anyangan juga diketahui mengalami perubahan pada pola buang air besar. Perubahan pola tersebut meliputi diare atau sembelit, yang mungkin terkait dengan iritasi atau peradangan di sekitar saluran kemih.

Penting untuk diingat bahwa gejala anyang-anyangan dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan juga kondisi kesehatan penderitanya. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan organ intim supaya terhindar dari serangan bakteri yang memicu terjadinya infeksi. Jika perlu, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung Ekstrak Cranberry, Cranberry terbukti dapat membantu mencegah infeksi saluran kemih5 dengan cara yang lebih praktis.

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Cleveland Clinic Team. Dysuria (Painful Urination). (2020). Cleveland Clinic. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15176-dysuria-painful-urination.
  2. Rachel Nall. (2020). What Causes Painful Urination (Dysuria)? Medical News Today. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/323105.
  3. Carrie Modormo. (2022). Dysuria. Very Well Health. Diakses dari https://www.verywellhealth.com/dysuria-5223740.
  4. Nutrition Insight Team. (2011). New Evidence for Efficacy of Whole Cranberry Powder PACran in the Prevention of Recurrent UTI. Nutrition Insight. Diakses dari https://www.nutritioninsight.com/news/new-evidence-for-efficacy-of-whole-cranberry-powder-pacran-in-the-prevention-of-recurrent-uti.html.
  5. Jepson, R. G., Williams, G., & Craig, J. C. (2012). Cranberries for preventing urinary tract infections. The Cochrane database of systematic reviews, 10(10), CD001321. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7027998/.
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *