Kenali Gejala Infeksi Saluran Kemih, Saat Kencing Terasa Sakit

Infeksi saluran kemih atau ISK adalah gangguan kesehatan yang menyerang saluran kemih, diakibatkan oleh infeksi bakteri yang berasal dari anus maupun area sekitar genital. Dibandingkan dengan pria, wanita lebih rentan mengalami ISK karena anatomi saluran kencing yang pendek dari uretra ke kandung kemih. Gejala infeksi saluran kemih yang paling umum adalah rasa nyeri dan panas ketika buang air kecil.1,2,3

Kendati tidak membahayakan jiwa, namun tanda infeksi saluran kencing tidak boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya, jika dibiarkan bakteri sangat mungkin menginfeksi ginjal yang membuat penyakitnya lebih parah dan serius. Agar tidak terlambat memeriksakan diri ke dokter, berikut ini adalah tanda dan gejala infeksi saluran kemih yang wajib diketahui.

Gejala Infeksi Saluran Kemih

Umumnya, gejala awal infeksi saluran kemih adalah sensasi panas dan nyeri ketika buang air kecil.1,2,3 Banyak orang yang mengabaikan ciri-ciri ISK ini karena dianggap sebagai tanda kekurangan air putih saja. Memang tidak sepenuhnya salah. Namun, gejala tersebut sebaiknya menjadi alarm bagi kamu bahwa ada yang tidak beres dengan saluran kemih sehingga perlu penanganan segera. Berikut ini adalah beberapa tanda terjadinya infeksi saluran kencing yang patut diwaspadai.

  1. Perasaan umum tidak enak badan. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati atau yang berkepanjangan dapat menyebabkan perasaan umum tidak enak badan, kelelahan, dan ketidaknyamanan.4,5
  1. Mudah lelah. Kemungkinan besar kamu akan merasa mudah lelah pada tahap awal dari gejala infeksi saluran kemih. Lelah dapat terjadi jika terkena ISK, baik yang di kandung kemih maupun ke ginjal, tergantung dari tingkat kesehatan seseorang, usia maupun tingkat keparahan infeksi.4,6     
  1. Perubahan suasana hati. Pada orang lanjut usia, perubahan suasana hati dan kebingungan (confusion) adalah gejala terjadinya ISK.4 
  1. Nyeri atau tekanan saat aktivitas seksual. ISK dapat menyebabkan nyeri di perut bagian bawah atau daerah panggul. Rasa sakit ini dapat diperburuk selama hubungan seksual karena adanya tekanan dan gerakan tambahan.7
  1. Demam tinggi. Gejala ISK lainnya juga sering disertai dengan gejala seperti demam tinggi yang bisa mencapai 39,5 derajat Celcius.8
  1. Kehilangan kontrol kandung kemih. Salah satu ciri wanita yang mengalami ISK adalah inkontinensia atau kehilangan kontrol kandung kemih.9
  1. Urin berdarah dan berbau tidak sedap. Ciri-ciri kamu mengalami infeksi saluran kemih lainnya adalah warna urin yang keruh atau berdarah. Serta, kemungkinan untuk berbau busuk atau menyengat.10

Penting untuk diingat bahwa gejala infeksi saluran kemih dapat bervariasi dan berbeda antara satu orang dengan yang lain, tergantung sistem kekebalan tubuhnya. Jika mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. Salam sehat!

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Mayo Clinic Team. (2022). Urinary Tract Infection (UTI). Mayo Clinic. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/symptoms-causes/syc-20353447.
  2. Cleveland Clinic Team. (2023). Urinary Tract Infections. Cleveland Clinic. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9135-urinary-tract-infections.
  3. Jenny Stamos Kovacs. (2021). Urinary Tract Infections (UTIs). Web MD. Diakses dari https://www.webmd.com/women/your-guide-urinary-tract-infections.
  4. Linda J Vorvick MD (2022) Urinary Tract Infection. Diakses dari https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/urinary-tract-infection
  5. Nidirect Team. Urinary Tract Infections In Adult. Nidirect. Diakses dari https://www.nidirect.gov.uk/conditions/urinary-tract-infections-adults.
  6. Fred A. Williams. 3 Uncommon Symptoms of a Urinary Tract Infection You Should Know. Drfredwilliams. Diakses dari https://www.drfredwilliams.com/blog/3-uncommon-symptoms-of-a-urinary-tract-infection-you-should-know#:~:text=If%20you%20already%20have%20a,has%20spread%20to%20your%20kidneys.
  7. Urgent MedNetwork Team. (2023). Painful Intercourse: When to Seek Medical Help For UTI, Urgentmed’s Guide to Timely Treatment. Urget Med. Diakses dari https://urgentmednetwork.com/painful-intercourse-when-to-seek-medical-help-for-uti-urgentmeds-guide-to-timely-treatment/#:~:text=Pelvic%20Pain%3A%20UTIs%20can%20cause,nearest%20UrgentMED%20should%20be%20considered.
  8. Nidirect Team. (2023). Urinary Tract Infections in Adults. Nidirect. https://www.nidirect.gov.uk/conditions/urinary-tract-infections-adults
  9. Moore EE, Jackson SL, Boyko EJ, Scholes D, Fihn SD. Urinary incontinence and urinary tract infection: temporal relationships in postmenopausal women. Obstet Gynecol. 2008 Feb;111(2 Pt 1):317-23. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18238968/.
  10. Medline Plus. (2022). Urinary Tract Infection. Medline Plus. Diakses dari https://medlineplus.gov/ency/article/000521.htm.

Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Wanita, Hindari Kebiasaan Ini

Infeksi saluran kemih atau ISK adalah gangguan kesehatan yang banyak dialami oleh wanita daripada pria. Hal ini dikarenakan anatomi saluran kemih wanita memiliki saluran yang pendek dari uretra ke kandung kemih sehingga bakteri sangat mudah masuk.1 Dari sini, kamu bisa melihat bahwa pada dasarnya, penyebab infeksi saluran kemih pada wanita adalah bakteri. Infeksi ini memang tidak mengancam jiwa namun memberikan rasa nyeri saat buang air kecil dan tidak nyaman saat berhubungan seksual.1,2

Apakah Infeksi Saluran Kemih Dapat Dicegah?

Kabar baiknya adalah infeksi saluran kemih pada wanita sebenarnya bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Membasuh area intim dengan sempurna sehabis buang air kecil dan rutin mengganti celana dalam bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan.1,2 Selain itu, beberapa kebiasaan di bawah ini juga perlu dihindari supaya bakteri enggan menghampiri saluran kemih.

Kebiasaan Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Wanita

Terkadang tanpa sadar kamu melakukan sejumlah kebiasaan yang tanpa diduga memicu infeksi bakteri pada saluran kemih. Selagi belum terkena infeksi, cobalah untuk menghindari kebiasaan buruk berikut ini. Di bawah ini adalah penyebab infeksi saluran kencing yang biasanya terjadi pada wanita.

  1. Terlalu lama duduk atau bersepeda. 

Jika kebetulan kamu sering duduk lama baik di kursi maupun ketika bersepeda, waspadalah. Wanita yang terlalu lama duduk dan bersepeda berisiko tinggi terkena infeksi saluran kemih. Hal ini karena pada saat duduk atau bersepeda, terjadi tekanan yang dapat membuat uretra terkontaminasi. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh duduk lama atau bersepeda, ya. Duduk lama dan bersepeda tetap aman dilakukan dengan syarat perbanyaklah minum air putih supaya tubuh tetap terhidrasi. Bawalah air putih selama bersepeda agar asupan cairan dalam tubuh tetap terpenuhi.4,5

  1. Terlalu banyak minum dan makan yang manis. 

Tahukah kamu bahwa bakteri penyebab infeksi saluran kemih sangat menyukai gula? Itulah sebabnya, terlalu banyak minum dan makan makanan yang manis meningkatkan risiko terjaidnya ISK. Pada saat gula banyak dalam darah, bakteri akan mudah berkembang dalam urin sehingga risiko terkena ISK jadi lebih tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya kurangilah minum dan makan makanan yang terlampau manis. Boleh saja mengonsumsi makanan dan minuman manis, asalkan sesuai dengan kebutuhan tubuh.5,6

  1. Kurang minum air putih.

Infeksi saluran kemih pada wanita disebabkan oleh kurangnya minum air putih karena kamu cenderung lebih jarang buang air kecil. Jadi, pastikan untuk minum air yang cukup sepanjang hari minimal 8 gelas sehari agar warna urin tetap jernih. Buang air kecil juga bisa membantu mendorong bakteri jahat yang melekat pada uretra untuk keluar dari saluran kemih dan mencegah mereka masuk ke kandung kemih, yang mana hal itu bisa menyebabkan ISK.5

  1. Penggunaan celana dalam minim dan ketat.

Sering memakai celana dalam minim seperti G-string dapat memicu terjadinya infeksi saluran kencing pada wanita. Hal ini juga dapat terjadi ketika kamu menggunakan celana dalam yang ketat. Pasalnya, model celana dalam demikian memudahkan bakteri berpindah dari anus ke area kelamin.4     

  1. Menahan kencing.

Kebiasaan menahan kencing menjadi penyebab infeksi saluran kemih selanjutnya. Ketika menahan kencing dalam waktu yang lama, urin akan berkumpul di kandung kemih dimana ini merupakan media sempurna bagi bakteri untuk berkembang biak. Kandung kemih yang penuh dengan urin berada di kondisi stagnan yang memungkinkan terjadinya infeksi hingga inflamasi.4          

  1. Tidak buang air kecil setelah berhubungan seksual.

Ketika berhubungan seksual, bakteri bisa tanpa sengaja berpindah dari anus ke alat kelamin kemudian masuk ke saluran kencing. Kebiasaan tidak buang air kecil sehabis berhubungan akan mengakibatkan bakteri berdiam dan berkembang biak di saluran kencing sehingga  meningkatkan risiko infeksi.5          

  1. Mengonsumsi obat-obatan tertentu. 

Minum obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jenis obat-obatan yang memicu infeksi ini adalah obat antipsikotik, antihistamin, dan dekongestan. Obat-obatan ini memicu kamu untuk menahan buang air kecil, padahal menahan kencing dapat meningkatkan risiko bakteri berkembang biak di saluran kemih.4

  1. Salah arah membersihkan organ intim.

Membersihkan area intim, misalnya sehabis buang air kecil, seharusnya dilakukan dari depan ke belakang. Pasalnya, jika dilakukan sebaliknya yaitu belakang ke depan, bakteri dari anus dapat berpindah ke kelamin dan akhirnya ke saluran kencing. Kebiasaan salah arah dalam membersihkan organ intim membuat kamu berpotensi lebih tinggi terkena ISK.3,4,5

Sekarang sudah tahu kan, apa saja kebiasaan buruk yang harus dihindari untuk mencegah infeksi saluran kemih? Sebagai wanita, penting untuk mewaspadai masalah kesehatan tersebut. Selalu jaga kebersihan organ intim dan jangan biasakan menahan kencing supaya infeksi saluran kemih tidak menghampiri.

Artikel ini ditinjau oleh:

Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Jenny Stamos Kovacks. (2021). Urinary Tract Infections (UTI). Web MD. Diakses dari https://www.webmd.com/women/your-guide-urinary-tract-infections.
  2. NIH Team. (2020). Everyday Habits that Cause UTIs. NIH. Diakses dari https://www.nih.org/nihd-news/2020/august/everyday-habits-that-cause-utis/.
  3. Honore Lansen. (2015). 4 Habits That Cause UTIs. One Medical. Diakses dari https://www.onemedical.com/blog/get-well/4-habits-that-cause-utis/.
  4. Sanjay Sinha MD (2018). 7 Surprising Risk Factor for UTI. Diakses dari https://www.everydayhealth.com/urinary-tract-infection/7-surprising-risk-factors-urinary-tract-infections/.
  5. Cathay Drug. (2016). 8 Suprising Causes of UTI: Keeping Urinary Woes at Bay. Cathay Drug. Diakses dari https://cathaydrug.com/8-surprising-causes-of-uti-keeping-urinary-woes-at-bay/.
  6. Lisa Hodgson (2023). Can Your Diet Affect Your Chance of Getting UTI? Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/diet-and-utis-foods-to-avoid-with-a-uti#Beverages-that-may-increase-or-reduce-UTI-risk.

Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena Anyang Anyangan?

KENAPA LEBIH RENTAN?

Anyang-anyangan atau yang bias juga disebut infeksi saluran kemih, bisa terjadi kepada siapa saja, baik itu lelaki, perempuan, ataupun tua dan muda. Akan tetapi, risiko seorang wanita terkena anyang-anyangan sepanjang hidupnya mencapai 50 persen. Kebanyakan perempuan juga berisiko mengidap kondisi ini berulang kali bahkan hingga bertahun-tahun.

FAKTOR GENETIS & BIOLOGIS

Beberapa faktor penyebab yang menjadikan penyakit anyang-anyangan ini muncul adalah akibat bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran kemih. Kurang terjaganya kebersihan organ kemaluan wanita yang bisa memicu masuknya bakteri E. coli ke dalam saluran kemih kita. Bakteri ini biasanya berasal dari dubur atau anus.

Hal ini disebabkan uretra atau saluran kencing pada wanita yang meneruskan urine dari kandung kemih ke bagian luar tubuh terletak dekat dengan anus. Membilas dari belakang ke depan mengakibatkan bakteri dari usus besar, seperti E.coli, dapat keluar dari anus dan masuk ke saluran kencing. Bakteri ini kemudian menginfeksi kandung kemih yang jika tidak segera diobati juga dapat menginfeksi ginjal.

Jika kebersihan pada celana dalam kurang terjaga dengan baik maka pertumbuhan bakteri juga akan semakin subur. Dan selain akibat masalah kebersihan, penyebab yang lainnya adalah kurangnya asupan minum air putih yang dapat menimbulkan resiko anyang-anyangan. Kekurangan minum air putih ini akan semakin parah jika disertai juga dengan aktivitas fisik yang sangat berat misalnya adalah melakukan olahraga dengan berlebihan dsb.

LEBIH BERISIKO

Semua orang, laki-laki atau perempuan, memang dapat mengidap anyang-anyangan, namun ada yang lebih berisiko mengalami situasi ini, yaitu:

  • Wanita lebih berisiko mengidap anyang-anyangan karena saluran kencingnya lebih pendek, sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih.
  • Wanita yang aktif secara seksual lebih berisiko mengidap anyang-anyangan.
  • Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi, terutama kontrasepsi diafragma dan spermisida.
  • Memiliki kelainan saluran kemih bawaan sejak lahir yang menyebabkan urine tidak dapat keluar dari tubuh secara normal atau mengalir kembali ke kandung kencing sehingga meningkatkan risiko.
  • Setelah masa menopause, risiko wanita terkena anyang-anyangan meningkat karena kurangnya kadar estrogen mengubah keadaan imun kandung kemih sehingga lebih rentan untuk terinfeksi.
  • Menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat penyakit tertentu, seperti diabetes, sehingga menyebabkan tubuh tidak bisa melawan bakteri.
  • Mengalami penumpukan urine pada kandung kencing akibat sumbatan pada saluran kencing seperti pembesaran prostat yang menekan saluran kencing atau batu ginjal.
  • Orang yang menggunakan kateter untuk buang air kecil.

Jika Anda berada pada salah satu dari kondisi di atas, sebaiknya berhati-hati dan segera lakukan tindakan-tindakan pencegahan agar terhindar dari risiko anyang-anyangan.

PENCEGAHAN

Mencegah lebih baik dibandingkan dengan mengobati, berikut ini cara mencegah anyang anyangan (infeksi saluran kemih) :

BUANG AIR KECIL

Jangan langsung tidur setelah berhubungan. Lima menit setelah berhubungan seksual sebaiknya segera membasuh organ intim dengan air yang mengalir, tidak hanya itu saja disarankan untuk segera buang air kecil agar kuman dan bakteri yang berusaha masuk ke dalam saluran kemih bisa luruh bersamaan dengan air kencing tersebut.

MENJAGA KEBERSIHAN

Sebaiknya pria maupun wanita menjaga kebersihannya, terutama jika ingin berhubungan seksual. Sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual sebaiknya organ intim dibersihkan terlebih dahulu. Membesrihkannya cukup dengan air yang bersih saja, basuhlah organ intim menggunakan air yang bersih. Jangan menggunakan sabun karena dikhawatirkan ph atau kadar keasamannya tidak sesuai dengan organ intim terutama vagina.

CEBOK DENGAN BENAR

Cebok dengan cara yang benar bisa menghindarkan anda dari infeksi saluran kemih. Kebanyakan orang menggunakan cara cebok yang salah yaitu dari belakang ke depan, padahal cebok yang benar adalah dengan cara depan ke belakang. Sehingga kuman dan bakteri tidak akan masuk ke vagina. Jika cebok dari arah belakang ke depan justru akan membawa semua kuman dan bakteri masuk ke dalam vagina sehingga rentan menyebabkan anyang-anyangan atau infeksi saluran kemih.

JANGAN MENAHAN BERKEMIH

Bahaya menahan kencing (berkemih) justru bisa membuat seseorang terkena infeksi dikarenakan menahan berkemih bisa membuat seseorang terkena batu ginjal. Batu ginjal merupakan salah satu penyebab seseorang terkena infeksi saluran kemih.

CELANA DALAM KETAT

Bakteri Chlamydia bisa muncul karena celana dalam yang ketat. Wanita yang sedang mengalami keputihan akan memiliki banyak bateri dan jamur di organ intimnya. Kondisi itu akan diperparah dengan penggunaan celana dalam yang ketat. Celana dalam yang ketat bisa menjadi penyebab anyang anyangan karena kuman dan bakteri saat keputihan bisa masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan infeksi.

MANDI DENGAN AIR YANG MENGALIR

Mandi dengan air yang mengalir bisa mencegah adanya infeksi saluran kemih. Alasannya adalah saat mandi menggunakan air yang mengalir kuman dan bakteri bisa luruh bersamaan dengan air yang diguyurkan. Sedangkan mandi dengan bath up bisa membuat kuman dan bakteri berada di dalam rendaman air di dalam bath up tersebut.